Solo (ANTARA) - Perum Bulog Subdivre III Surakarta terus berupaya mengejar target penyerapan beras maupun gabah di tahun 2020 meski saat ini bukan musim panen.

"Penyerapan beras maupun gabah kering giling (GKG) oleh Perum Bulog Subdivre III Surakarta mulai menurun karena musim panen sudah berlalu," kata Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Surakarta Ninik Setyowati di Solo, Rabu.

Ia mengatakan saat ini hampir seluruh wilayah yang ada di bawah Subdivre III Surakarta masih dalam masa tanam. Bahkan, untuk umur tanaman masih di kisaran satu bulan.

Artinya, melihat kondisi tersebut, untuk musim panen masih cukup lama. Meski demikian, pihaknya tetap membuka penyerapan kepada mitra Bulog.

Ia mengatakan saat ini penyerapan dalam satu hari tidak lebih dari 100 ton,  jauh lebih rendah dibandingkan pada saat puncak panen yang penyerapannya bisa mencapai 500 ton/hari.

Baca juga: Buwas ancam pecat pegawai yang mainkan Bansos Beras COVID-19

"Kami masih terus membuka penyerapan untuk mitra kami khususnya gabah kering giling. Berdasarkan data kami, pada pengadaan medium atau CBP (cadangan beras pemerintah), untuk gabah sebanyak 7.051 ton dan penyerapan dalam bentuk beras jumlahnya 7.500 ton," katanya.

Sedangkan untuk realisasi pengadaan setara beras secara keseluruhan sampai saat ini sudah 18.155 ton dari target 38.000 ton.

"Kalau secara ketahanan, kami masih punya stok (dari penyerapan) yang sebelumnya, yaitu sekitar 24.000 ton. Ini bisa sampai enam bulan," katanya.

Sementara itu, untuk program bantuan sosial, pihaknya menyediakan beras sebanyak 11.000 ton. Artinya, untuk ketahanan masih tersisa 13.000 ton.

Baca juga: Stok pangan di Banyumas aman hingga 4 bulan ke depan
Baca juga: Bulog Surakarta targetkan pengadaan pangan mencapai 38.030 ton

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024