Magelang (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) bertekad meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya akses internet untuk mendukung pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19..

"Kita menyadari dukungan infrastruktur sebelum pandemi COVID-19 ini memang belum seperti terbangunnya kesadaran sekarang ini, ternyata butuh sistem yang luar biasa," kata Rektor Unimma Dr Suliswiyadi, M.Ag. di Magelang, Sabtu.

Ia menuturkan hal tersebut usai peluncuran brand baru Universitas Muhammadiyah Magelang dengan akronim "Unimma".

Ia menyampaikan sudah menjalin kontrak dengan salah satu penyedia layanan komunikasi dan pihaknya berkomitmen bahwa tahun 2020/2021 harus meningkatkan infrastruktur yang terkait dengan akses internet.

Suliswiyadi menuturkan dampak pandemi COVID-19 di kampus yang jelas pada interaksi perkuliahan.

Ia mengakui sebelum pandemi sudah merencanakan melalui peraturan rektor bahwa 40 persen perkuliahan itu boleh dengan daring.

"Sebenarnya sudah hampir 1,5 tahun peraturan itu ditetapkan, begitu pandemi semuanya berubah, pembelajaran daring harus 100 persen dan hal ini sesuatu yang tidak gampang karena mau tidak mau dosen-dosen yang tadinya agak resisten harus belajar," katanya.

Pihaknya mencoba untuk melakukan edukasi, para dosen yang sudah melek teknologi informasi (TI) untuk memberikan pendampingan.

"Ada Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Wakil Rektor I selalu berkoordinasi dengan para ketua prodi untuk memantau bagaimana pembelajaran daring," katanya.

Menyinggung kebijakan subsidi kuota internet, ia menyampaikan masih menunggu pelaksanaan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

"Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sudah meluncurkan Rp9 triliun untuk kuota internet dosen dan mahasiswa. Biasa kebijakan dari pusat itu butuh waktu untuk sampai daerah," katanya.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024