Wonosobo (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah terus gencar menggelar sterilisasi dengan menyemprotkan cairan disinfektan ke berbagai daerah rawan penularan COVID-19.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim di Wonosobo, Jumat, mengatakan langkah secara masif menyeterilkan titik-titik rawan penularan tersebut adalah demi meminimalkan penambahan kasus positif COVID-19.
"Penyemprotan cairan disinfektan sudah terus-menerus kami lakukan mulai dari 14 Agustus 2020 dan semakin gencar sejak 24 Agustus 2020, terutama di wilayah yang masuk kategori zona merah," katanya.
Wilayah rawan penularan atau zona merah ditegaskan Zulfa menjadi sasaran tembak prioritas, mengingat di kawasan tersebut jumlah warga terinfeksi COVID-19 relatif lebih banyak.
"Sasaran prioritas antara lain di wilayah Kalikajar, kota Wonosobo, Mojotengah, dan Kecamatan Kertek, ditambah beberapa fasilitas publik yang menjadi pusat keramaian seperti pasar, perkantoran di lingkup pemkab serta beberapa fasilitas layanan kesehatan akan secara berkala kami sterilkan," katanya.
Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan upaya disinfektan mandiri di lingkungan masing-masing demi mengamankan diri dan keluarga. Hal itu, menurutnya penting lantaran kemampuan BPBD untuk menjangkau hingga ke seluruh desa sangat terbatas.
Oleh karena itu, katanya selain memberikan fasilitasi disinfektan, para petugas lapangan BPBD Wonosobo juga dilengkapi dengan pengeras suara untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada warga agar mereka juga semakin sadar akan pentingnya mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
"Pesan-pesan yang sifatnya mendidik seperti imbauan untuk disiplin terhadap protokol kesehatan dengan upaya 3 M terus kami gaungkan di masyarakat, agar mereka jangan lengah terhadap potensi bahaya di sekelilingnya," katanya.
Di kalangan ASN Pemkab Wonosobo pun, para petugas diakuinya tetap berupaya untuk selalu mengingatkan agar mereka tidak melepas masker saat aktifitas di kantornya, serta lebih rajin mencuci tangan dengan sabun, hingga tetap menjaga jarak aman interaksi sosial, demikian Zulfa Ahsan Alim.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Zulfa Ahsan Alim di Wonosobo, Jumat, mengatakan langkah secara masif menyeterilkan titik-titik rawan penularan tersebut adalah demi meminimalkan penambahan kasus positif COVID-19.
"Penyemprotan cairan disinfektan sudah terus-menerus kami lakukan mulai dari 14 Agustus 2020 dan semakin gencar sejak 24 Agustus 2020, terutama di wilayah yang masuk kategori zona merah," katanya.
Wilayah rawan penularan atau zona merah ditegaskan Zulfa menjadi sasaran tembak prioritas, mengingat di kawasan tersebut jumlah warga terinfeksi COVID-19 relatif lebih banyak.
"Sasaran prioritas antara lain di wilayah Kalikajar, kota Wonosobo, Mojotengah, dan Kecamatan Kertek, ditambah beberapa fasilitas publik yang menjadi pusat keramaian seperti pasar, perkantoran di lingkup pemkab serta beberapa fasilitas layanan kesehatan akan secara berkala kami sterilkan," katanya.
Ia berharap masyarakat memiliki kesadaran untuk melakukan upaya disinfektan mandiri di lingkungan masing-masing demi mengamankan diri dan keluarga. Hal itu, menurutnya penting lantaran kemampuan BPBD untuk menjangkau hingga ke seluruh desa sangat terbatas.
Oleh karena itu, katanya selain memberikan fasilitasi disinfektan, para petugas lapangan BPBD Wonosobo juga dilengkapi dengan pengeras suara untuk menyampaikan pesan-pesan edukatif kepada warga agar mereka juga semakin sadar akan pentingnya mencegah meluasnya penyebaran COVID-19.
"Pesan-pesan yang sifatnya mendidik seperti imbauan untuk disiplin terhadap protokol kesehatan dengan upaya 3 M terus kami gaungkan di masyarakat, agar mereka jangan lengah terhadap potensi bahaya di sekelilingnya," katanya.
Di kalangan ASN Pemkab Wonosobo pun, para petugas diakuinya tetap berupaya untuk selalu mengingatkan agar mereka tidak melepas masker saat aktifitas di kantornya, serta lebih rajin mencuci tangan dengan sabun, hingga tetap menjaga jarak aman interaksi sosial, demikian Zulfa Ahsan Alim.