Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengatakan COVID-19 masih menjadi ancaman serius memasuki era adaptasi kebiasaan baru (AKB), bahkan kasusnya meningkat signifikan akhir-akhir ini.
"Saya sangat prihatin, Kota Magelang sempat hijau sebulan lebih. Tetapi grafik kasus COVID-19 kita naik lagi," katanya di Magelang, Senin.
Ia menuturkan waktu itu pihaknya sedang merumuskan perencanaan masuk sekolah tatap muka, dengan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah siswa atau bergantian, terpaksa harus ditunda lagi.
Menurut dia masih ada masyarakat yang belum memahami definisi era adaptasi kebiasaan baru. Mereka menganggap era tersebut sudah tidak ada ancaman virus sehingga bebas melakukan aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Kota Magelang tingkatkan SDM pariwisata sesuai adaptasi kebiasaan baru
Ia mengingatkan sebaiknya masyarakat tidak bepergian jika memang tidak mendesak. Selain itu jangan menerima tamu dari luar daerah yang menginap.
"Banyak kasus yang terjadi sekarang karena bepergian, tinggal beberapa waktu di luar daerah, kemudian pulang lagi ke Magelang membawa virus. Ini yang kita sesalkan. Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk tidak bosan-bosan dan selalu mengedukasi warga agar selalu patuh dengan protokol kesehatan," katanya.
Sigit menyebutkan dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait naiknya kasus konfirmasi COVID-19 belakangan ini. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Magelang diminta aktif terjun ke lapangan, memantau semua kondisi pencegahan agar tren virus corona bisa dikendalikan.
"Untuk Peraturan Walikota (Perwal) sudah tahap final, tetapi kita ingin muatannya tidak membebankan masyarakat. Aturan dibuat untuk melindungi warga kita, bukan malah mengadili mereka. Yang terpenting protokol kesehatan itu harus berasal dari hati masyarakat supaya sehat, bukan karena takut dengan aturan," katanya.
Data kasus COVID-19 Kota Magelang pada 10 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB menyebutkan korban meninggal dunia karena kasus virus corona bertambah 1 orang, menjadi total 21 orang. Pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mencapai 12 orang, pasien menjalani isolasi mandiri 6 orang, sehingga angka kumulatif 68 orang. (hms)
Baca juga: Layanan "Si Sakti" Kota Magelang tetap jalan saat pandemi
Baca juga: Pemkot Magelang dorong pengelola koperasi tingkatkan inovasi
"Saya sangat prihatin, Kota Magelang sempat hijau sebulan lebih. Tetapi grafik kasus COVID-19 kita naik lagi," katanya di Magelang, Senin.
Ia menuturkan waktu itu pihaknya sedang merumuskan perencanaan masuk sekolah tatap muka, dengan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah siswa atau bergantian, terpaksa harus ditunda lagi.
Menurut dia masih ada masyarakat yang belum memahami definisi era adaptasi kebiasaan baru. Mereka menganggap era tersebut sudah tidak ada ancaman virus sehingga bebas melakukan aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Kota Magelang tingkatkan SDM pariwisata sesuai adaptasi kebiasaan baru
Ia mengingatkan sebaiknya masyarakat tidak bepergian jika memang tidak mendesak. Selain itu jangan menerima tamu dari luar daerah yang menginap.
"Banyak kasus yang terjadi sekarang karena bepergian, tinggal beberapa waktu di luar daerah, kemudian pulang lagi ke Magelang membawa virus. Ini yang kita sesalkan. Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk tidak bosan-bosan dan selalu mengedukasi warga agar selalu patuh dengan protokol kesehatan," katanya.
Sigit menyebutkan dalam waktu dekat, pihaknya akan segera melakukan evaluasi terkait naiknya kasus konfirmasi COVID-19 belakangan ini. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Magelang diminta aktif terjun ke lapangan, memantau semua kondisi pencegahan agar tren virus corona bisa dikendalikan.
"Untuk Peraturan Walikota (Perwal) sudah tahap final, tetapi kita ingin muatannya tidak membebankan masyarakat. Aturan dibuat untuk melindungi warga kita, bukan malah mengadili mereka. Yang terpenting protokol kesehatan itu harus berasal dari hati masyarakat supaya sehat, bukan karena takut dengan aturan," katanya.
Data kasus COVID-19 Kota Magelang pada 10 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB menyebutkan korban meninggal dunia karena kasus virus corona bertambah 1 orang, menjadi total 21 orang. Pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit mencapai 12 orang, pasien menjalani isolasi mandiri 6 orang, sehingga angka kumulatif 68 orang. (hms)
Baca juga: Layanan "Si Sakti" Kota Magelang tetap jalan saat pandemi
Baca juga: Pemkot Magelang dorong pengelola koperasi tingkatkan inovasi