Boyolali (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan perkembangan jumlah pasien positif COVID-19 yang sembuh usai dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Boyolali, Jawa Tengah terus bertambah.

Pasien yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) COVID-19 Boyolali, selama dua hari ini, yang dinyatakan sembuh dan telah dipulangkan ada 27 orang, sehingga totalnya menjadi 226 orang," kata Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S. Survivalina, di Boyolali, Senin.

Ratri S Survivalina mengatakan perkembangan jumlah pasien yang dirawat di RSD COVID-19 Boyolali sejak April hingga Agustus 2020 ini, terus berkurang. Pada April terdapat 43 pasien yang dirawat di RSD COVID-19, dan 31 pasien dinyatakan sembuh. Selanjutnya Mei total pasien yang masuk ada 32 orang, dan 33 pasien dinyatakan sembuh.

"Jumlah pasien yang masuk di RSD COVID-19 Boyolali, Juni sebanyak 48 orang, sedangkan yang keluar dan dinyatakan sembuh sebanyak 36 orang," kata Ratri.

Perkembangan pasien RSD COVID-19 Kabupaten Boyolali pada Juli terdapat 100 pasien yang masuk untuk dirawat, dan 76 orang yang pulang. Pada Agustus hingga tanggal 9 Agustus ini, yang masuk terdapat 12 orang, dan 50 orang dipulangkan karena sudah sembuh. Jumlah pasien ini, tersisa sembilan pasien yang tengah dirawat di RSD COVID-19 Boyolali.

Meskipun, pasien COVID-19 semakin banyak yang sembuh, tetapi Ratri mengimbau masyarakat untuk aktif melihat kondisi sekitar. Jika terdapat masyarakat yang melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi, diminta untuk melakukan karantina mandiri.

"Jika masyarakat ada yang terdeteksi kontak erat atau riwayat kontak dengan pasien positif dihimbau untuk melakukan karantina mandiri," kata Ratri menegaskan.

Baca juga: Pasien sembuh COVID-19 di Purbalingga tercatat 68 orang

Baca juga: 95 persen pasien COVID-19 di Cilacap sembuh

Selain itu, Ratri juga meminta terhadap warga kelompok rentan seperti orang tua atau lansia, orang dengan penyakit kronis, anak-anak supaya tetap di rumah dan tidak banyak berpergian, dan selalu berperilaku hidup sehat dan bersih.

"Kami imbau kepada seluruh masyarakat yang masih produktif dan harus berpergian untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dan menjalankan pola hidup sehat," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat jangan takut untuk diperiksa karena untuk menemukan kasus sedini mungkin dan mencegah penularan ke orang lain termasuk keluarganya sendiri. "Jika tidak terdeteksi sedini mungkin maka proses penularan akan sulit untuk dikendalikan. Segera lapor kepada petugas kesehatan agar segera diperiksa," katanya.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024