Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Ponendi Hidayat mengingatkan petani untuk menggunakan bibit unggul dan berkualitas guna meningkatkan produksi kedelai.
"Gunakan benih unggul dan juga berkualitas agar produksi tanaman kedelai akan makin optimal," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Dosen Fakultas Pertanian Unsoed itu mengatakan penggunaan bibit unggul dan berkualitas akan sangat mempengaruhi optimalisasi pertumbuhan tanaman kedelai.
Baca juga: Banjarnegara dorong petani tanam kedelai saat kemarau
"Unggul di sini berarti varietas baru yang menjadikan produktivitasnya tinggi sementara berkualitas artinya adalah benih tersebut harus bersertifikat, daya tumbuhnyan tinggi yakni 90 persen," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa benih kedelai harus dipastikan tidak tersimpan terlalu lama di tempat penyimpanan.
"Artinya petani pada saat menanam sebaiknya menggunakan benih yang baru agar daya tumbuhnya tinggi," katanya.
Selain itu dia juga mengingatkan agar penanaman kedelai dilakukan di lahan bekas tanam padi karena dinilai jauh lebih subur.
"Jangan lupa amati sebaran hamanya dan jika ada hama segera kendalikan. Berikan pupuk urea secara minimal saja, ini harus diperhatikan yaitu secara minimal saja," katanya.
Dia menambahkan saat musim kemarau seperti sekarang ini maka ketersediaan air irigasi biasanya akan makin berkurang sehingga petani diimbau segera menanam kedelai.
"Sesegera mungkin menanam kedelai setelah panen padi. Kedelai merupakan salah satu alternatif tanaman yang baik saat musim kemarau seperti sekarang," katanya.
Sebelumnya dia juga menambahkan bahwa kedelai merupakan salah satu tanaman yang potensial dan dapat memberi keuntungan bagi petani.
Bahkan, kata dia, mengintensifkan budi daya tanaman kedelai akan sekaligus dapat ikut serta menyukseskan program pemerintah yakni swasembada pangan berkelanjutan.
Untuk itu dia kembali mengajak pemerintah daerah untuk memberikan dukungan dan dorongan agar para petani dapat secara berkala menanam kedelai.
Para petani, menurut dia, membutuhkan kepastian bahwa hasil panennya akan terjual dengan harga yang layak.
"Pemerintah setempat dapat memfasilitasi itu, karena petani memerlukan kepastian bahwa hasil panennya pasti terjual dengan harga yang layak," katanya.
Karena yang terpenting, kata dia, adalah petani bisa menjual hasil produksi tanaman kedelainya sesegera mungkin setelah melakukan panen kedelai.
Baca juga: Mahasiswa UNS raih penghargaan inovasi yogurt