Semarang (ANTARA) -
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendukung Gerakan Sehari Tanpa Nasi yang digagas Wali Kota Salatiga Yuliyanto karena dinilai sebagai upaya diversifikasi pangan.

"Ya, tidak apa apa, boleh saja, sehari tidak pakai nasi boleh, itu bisa mengurangi ketergantungan konsumsi nasi sehingga ada diversifikasi pangan," katanya di Semarang, Rabu.

Menurut Ganjar, gerakan itu layak didukung sebab dilihat dari sisi kesehatan, nasi memang mengandung banyak gula yang bisa berpotensi menyebabkan penyakit gula dan darah tinggi.

"Nasi itu kan banyak mengandung gula, padahal orang yang punya potensi gula dan darah tinggi itu, dari data yang meninggal karena COVID-19 merupakan kumorbit yang berbahaya. Saya kira ada baiknya, biar orang tidak hanya bergantung pada nasi," ujarnya.

Baca juga: Ganjar: Kepala daerah tidak tumpangi bantuan COVID dengan politik

Baca juga: Langgar protokol kesehatan, ASN di Jateng bakal didenda

Gerakan Sehari Tanpa Nasi, menurut Ganjar, akan cukup sulit di tengah karakter orang Jawa yang sejak dulu sudah terbiasa makan nasi.

"Itu problemnya, orang Jawa biasanya kalau belum makan nasi, berarti belum makan, tapi Gerakan Sehari Tanpa Nasi ini bagus sih, tidak apa apa," katanya.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto membuat surat edaran tentang Gerakan Sehari Tanpa Nasi.

Dalam SE bernomor 520/347/415 itu, Yuliyanto meminta masyarakat Kota Salatiga mengonsumsi menu atau makanan pangan lokal nonberas minimal sehari dalam sebulan.

Selain itu, Yuliyanto juga meminta masyarakat memanfaatkan menu atau makanan lokal nonberas produksi dalam negeri, dan buah-buahan lokal Indonesia pada saat rapat dan pertemuan yang diselenggarakan di Kota Salatiga.(Kom)

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024