Solo (ANTARA) - Sejumlah orang yang tergabung dalam Masyarakat Pendukung Demokrasi melakukan aksi damai di bundaran Gladag Solo, Rabu, mendukung Pemilihan Wali Kota/Wakil Wali Kota Surakarta 2020 berjalan jujur adil, bebas, rahasia, dan tidak ada golput.

Pada aksi damai tersebut, selain melakukan orasi, juga menggelar sejumlah spanduk, antara lain bertulisan, "Pilkada Kota Surakarta Tanpa Golput", "Sukseskan Pilkada 2020 Kota Surakarta Tanpa Golput", "Wujudkan Pilkada Langsung, Umum, Bebas, dan Rahasia (Luber)", dan "Wujudkan Pilkada Damai".

Mereka mengenakan kostum tokoh pewayangan punakawan yang menggambarkan kerukunan juga membawa sebuah peti jenazah dengan tulisan "Golput Sama Dengan Antidemokrasi".

Baca juga: Pilkada Solo, Purnomo siap bantu Gibran jika dibutuhkan

Bambang Saptono selaku koordinator aksi damai dalam orasinya mengatakan bahwa pihaknya memberikan contoh kepada masyarakat Indonesia bahwa Pilkada Serentak 2020 harus demokratis.

"Artinya, pilkada harus berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil," kata Bambang Saptono.

Bambang mengingatkan kepada semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan dalam pelaksanaan pilkada di tengah pandemi COVID-19.

"Kami memohon masyarakat untuk menghindari politik uang, kecurangan. Kamu juga memohon agar tidak golput dalam pilkada, 9 Desember mendatang," kata Bambang.

Pihaknya juga mendukung aparat keamanan demi terciptanya iklim kondusif di Kota Surakarta menjelang, selama, dan pasca-Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surakarta 2020.

Baca juga: Gibran serahkan sapi kurban kepada PDIP Surakarta

Bambang menegaskan bahwa pihaknya juga menolak budaya politik uang, ujaran kebencian, dan penyebaran berita pilkada tahun ini.

Ia megimbau semua warga Kota Surakarta untuk menggunakan hak pilihnya dengan bertanggung jawab.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024