Batang (ANTARA) - Bupati Batang Wihaji mengatakan pembangunan pintu keluar (exit) tol menuju area Kawasan Industri Terpadu/KIT Batang, Jawa Tengah, yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) akan dibangun mulai Agustus 2020.
"Agustus 2020 mulai pengerjaan infrastrukturnya dan ditarget selesai Desember 2020," kata Bupati Wihaji di Batang, Sabtu.
Menurut dia, dengan keterlibatan semua unsur baik Kementerian, BUMN, Pemerintah Provinsi Jateng, dan Pemerintah Daerah akan mempersingkat waktu pengerjaan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Adapun untuk pembangunan industri beserta fasilitas pelengkap lainnya, kata dia, akan dimulai pada awal 2021.
"Ada beberapa industri yang akan dibangun di KIT Batang, antara lain LG, Panasonic, perusahaan farmasi, serta perusahaan BUMN," katanya.
Ia pun menjamin pemkab akan memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk bisa bekerja di KIT Batang sebagai upaya mengurangi jumlah angka pengangguran di daerah setempat.
"Saya tidak mau masyarakat asli Batang malah justru terpinggirkan dengan adanya pengembangan KIT Batang. Hal ini sebagai bentuk keberpihakan saya pada masyarakat di daerah ini," katanya.
Wihaji memastikan ketersediaan fasilitas bagi para buruh di KIT Batang seperti perumahan, hiburan, serta pendidikan politeknik.
"Pendidikan itu nantinya akan mendukung tenaga kerja yang berkenaan dengan revolusi industri 4.0," katanya.
Baca juga: KPAII minta 430 hektare KIT selesai 6 bulan
Baca juga: Pemkab Batang siapkan tiga lokasi tambahan Kawasan Industri Terpadu
"Agustus 2020 mulai pengerjaan infrastrukturnya dan ditarget selesai Desember 2020," kata Bupati Wihaji di Batang, Sabtu.
Menurut dia, dengan keterlibatan semua unsur baik Kementerian, BUMN, Pemerintah Provinsi Jateng, dan Pemerintah Daerah akan mempersingkat waktu pengerjaan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang.
Adapun untuk pembangunan industri beserta fasilitas pelengkap lainnya, kata dia, akan dimulai pada awal 2021.
"Ada beberapa industri yang akan dibangun di KIT Batang, antara lain LG, Panasonic, perusahaan farmasi, serta perusahaan BUMN," katanya.
Ia pun menjamin pemkab akan memprioritaskan tenaga kerja lokal untuk bisa bekerja di KIT Batang sebagai upaya mengurangi jumlah angka pengangguran di daerah setempat.
"Saya tidak mau masyarakat asli Batang malah justru terpinggirkan dengan adanya pengembangan KIT Batang. Hal ini sebagai bentuk keberpihakan saya pada masyarakat di daerah ini," katanya.
Wihaji memastikan ketersediaan fasilitas bagi para buruh di KIT Batang seperti perumahan, hiburan, serta pendidikan politeknik.
"Pendidikan itu nantinya akan mendukung tenaga kerja yang berkenaan dengan revolusi industri 4.0," katanya.
Baca juga: KPAII minta 430 hektare KIT selesai 6 bulan
Baca juga: Pemkab Batang siapkan tiga lokasi tambahan Kawasan Industri Terpadu