Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang mendukung percepatan pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) Borobudur selama tidak melanggar peraturan yang berlaku.

Bupati Magelang Zaenal Arifin di Magelang, Selasa, mengatakan ditetapkannya Borobudur menjadi salah satu kawasan super prioritas pembangunan pariwisata di Indonesia oleh pemerintah pusat telah melalui pertimbangan dan proses yang sangat panjang.

"Beberapa kali saya menghadiri rapat terbatas dengan Presiden berkaitan dengan pengembangan ini. Pada intinya saya akan memberikan dukungan sekuat tenaga dari sejak awal," katanya dalam audiensi penataan KSPN Borobudur di Rumah Dinas Bupati Magelang.

Ia menuturkan pada 2014 muncul Peraturan Presiden nomor 58 yang mengatur tentang tata ruang kawasan Borobudur dan sekitarnya serta Perpres nomor 70 yang mengatur tentang kawasan Taman Nasional Gunung Merapi.

"Sehingga ketika kami mau membangun permasalahannya adalah di titik itu, baik di kawasan Borobudur dan di kawasan lereng Merapi. Contohnya seperti pembangunan gapura atau gerbang yang akan dilaksanakan di Kembanglimus Borobudur. Perpres 58 seperti apa, kalau bisa, saya ikut saja. Yang penting jangan sampai menabrak peraturan yang berlaku," katanya.

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Wilayah 1 Jawa Tengah, Ditjen Cipta Karya, Kementerian PUPR, Dwiatma Singgih Raharja mengatakan, dari 10 KSPN pariwisata, telah ditetapkan 5 KSPN super prioritas oleh Presiden agar kawasan tersebut bisa mengakselerasi pertumbuhan wisata pada lokasi tersebut.

"Itulah kata kuncinya mengapa kawasan ini menjadi super prioritas," kata Singgih.

Baca juga: Terkendala akses internet, guru di Borobudur rela datangi siswa
Ia bersama tim satuan kerja yang lainnya akan berkomitmen membangun kawasan Borobudur menjadi tempat pariwisata berkelas dunia.

Pada awalnya, misi besar pembangunan tersebut adalah bisa mendatangkan 2 juta pengunjung mancanegara. Namun demikian, PR besarnya Borobudur dengan nama besar yang telah ditetapkan menjadi warisan dunia, diharapkan tidak hanya mampu mendatangkan pengunjung di Borobudurnya saja melainkan juga di kawasan sekitarnya sehingga perlu adanya sarana-sarana pendukung dan atraksi-atraksi yang mengangkat budaya lokal.

"Sebagai rencana besar, langkah pertama dari Kementerian PUPR kita akan membangun gerbang di 4 titik sebagai penanda memasuki kawasan Borobudur, yakni di Blondo, Kembanglimus, Palbapang, dan Klangon. Sementara rekan-rekan dari perumahan akan mengisi dengan hunian pariwisata sebanyak 87 dan nanti akan ditambah 339 lagi," katanya.

Ia menyampaikan pembangunan fisik gerbang tersebut dikemas dalam satu paket kontrak di Cipta Karya, saat ini memasuki proses lelang. Dijadwalkan akhir September 2020 akan bisa diselesaikan lelang sehingga targetnya awal Oktober 2020 sudah mulai proses fisik di lapangan.

Baca juga: BKB secara rutin lakukan pengukuran stabilitas bangunan Candi Borobudur
Baca juga: Performa "Lelakuning Urip" hidupkan kegiatan seni-budaya Borobudur
Baca juga: Dukung daya tarik Borobudur, Ganjar siapkan penataan pasar tradisional

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024