Semarang (ANTARA) - Pemerintah Kota Semarang mengapresiasi Layanan Tanpa Kontak Fisik (Lapak Asik) One to Many sebagai salah satu upaya untuk memutus mata rantai penularan COVID-19, bahkan 1 Customer Service Officer (CSO)  bisa melayani 4 sampai 6 peserta.

Hal tersebut disampaikan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di sela-sela peninjauan pelayanan Lapak Asik di Kantor BPJAMSOSTEK Cabang Semarang Pemuda didampingi Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Semarang Pemuda Teguh Wiyono, serta sejumlah kepala OPD Kota Semarang, Rabu.

"Kami mengapresiasi adanya Lapak Asik, layakan tanpa kontak fisik. Apalagi sekarang semua bisa dilakukan secara online dan tidak harus antri, tidak harus ke kantor tapi tetap bisa terlayani," kata Hevearita.

Hevearita juga mengapreasi adanya Lapak Asik One to Many karena semakin banyak peserta yang dilayani dalam waktu bersamaan oleh petugas BPJAMSOSTEK dalam pencairan klaim Jaminan Hari Tua (JHT).

Dalam kesempatan tersebut, Hevearita juga memberikan secara simbolis pembayaran klaim kepada 3 ahli waris dari peserta Budi kurniawan (non-ASN Dinas Pemadam Kebakaran) berupa JKK sebesar Rp152.320.000 ditambah biaya pengobatan Rp26.571.910; Pustoko pamungkas (tenaga kebersihan Kecamatan Gayamsari) JKK sebesar Rp141.932.800, JHT sebesar Rp2.515.900, dan beasiswa untuk dua anak peserta; Kris Setyo Utomo (non-ASN Dinas Pendidikan) sebesar Rp142.000.000 dan JHT Rp3.905.740.

"Kami juga mengapresiasi BPJAMSOSTEK yang membayarkan klaim JKK dan JHT untuk para ahli waris. Apalagi sekarang ada santunan untuk anak-anak berupa beasiswa. Memang kita semua tidak berharap meninggal dunia. Namun dengan terjamin BPJAMSOSTEK, setidaknya dapat membantu para ahli waris seperti dapat melanjutkan sekolah anak-anak," kata Hevearita.

Baca juga: Ikuti dua kepesertaan ahli waris Estu terima klaim JKM dobel Rp74 juta

Hevearita mengakui dengan para pekerja terjamin BPJS Ketengakerjaan, ada manfaat yang luar biasa yang didapatkan oleh ahli waris termasuk untuk menghindari lahirnya warga miskin baru, apalagi di Kota Semarang banyak yang telah merasakan manfaatnya.

"Alhamdulillah ini nanti uangnya untuk sekolah anak-anak. Anak ketiga saya masih bayi," kata Endang Sumarsih, istri dari peserta Pustoko Pamungkas, tenaga kebersihan Kecamatan Gayamsari yang meninggal dunia karena kecelakaan kerja.

Kepala BPJAMSOSTEK Kantor Cabang Semarang Pemuda Teguh Wiyono menambahkan Lapak Asik One to Many merupakan salah satu inovasi dari BPJAMSOSTEK, layanan tanpa kontak fisik karena pelayanan dilakukan dengan video langsung ke 4-6 peserta dalam waktu bersamaan.

"Meskipun begitu, kami mengimbau masyarakat yang ingin mengajukan klaim Jaminan Hari Tua tidak perlu datang ke kantor tetapi dapat melalui antrian online. Pekerja tidak perlu jauh-jauh, tetapi cukup dari rumah. Jika dulu face to face, sekarang online. Untuk yang offline berjalan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan," kata Teguh Wiyono.

Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Pemuda jamin perlindungan 615 relawan COVID-19

Bagi yang terkendala online, lanjut Teguh Wiyono, maka tetap dilayani secara offline dengan adanya Lapak Asik One to Many, satu Customer Service Officer (CSO) dalam satu kesempatan bisa melayani 4 hingga 6 peserta dalam waktu bersamaan, sehingga kemampuan penyelesaian klaim meningkat dan phsycial distancing tetap terjaga.

Asisten Deputi Wilayah Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Jateng dan DIY Wiwik Septi Herawati menambahkan BPJAMSOSTEK juga memberikan kemudahan klaim bagi peserta melalui kanal LAPAK ASIK kolektif yang ditujukan kepada perusahaan skala besar maupun menengah yang terpaksa melakukan PHK kepada minimal 30 persen tenaga kerjanya.

Baca juga: Employee volunteering, BPJAMSOSTEK donasikan APD ke Wali Kota Semarang

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024