Temanggung (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 tingkat kecamatan di Kabupaten Wonosobo terus menggiatkan operasi masker untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencegahan penularan virus corona jenis baru.
Camat Kalikajar Bambang Triyono di Wonosobo, Selasa, mengatakan bersama tim gabungan dari Koramil, Polsek, Puskesmas Kalikajar, dan relawan melakukan operasi masker di jalan utama Sapuran–Kertek.
Ia menyebutkan kegiatan yang berlangsung sekitar empat jam, tim gabungan mendapatkan sebanyak 119 orang yang diketahui tidak mengenakan masker.
"Mereka yang terjaring razia masker mendapat pengarahan dari tim pengawasan dan dari teman-teman aparat memberikan sanksi berupa wajib mengucapkan Pancasila secara urut atau menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan hormat Bendera Merah Putih," kata Bambang.
Baca juga: Tak pakai masker, warga Pati dihukum menyapu dan pungut sampah
Menurut dia seluruh pengguna jalan, baik menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, maupun angkutan umum menjadi sasaran operasi, demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penularan virus corona.
Pada tahap pertama kegiatan itu, warga yang terjaring kemudian diberikan masker secara cuma-cuma, namun ke depan akan menerapkan wajib membeli masker bagi warga yang tidak membawa masker.
Ia menuturkan dari sebagian besar warga yang terjaring diperoleh keterangan bahwa mereka mengaku lupa membawa masker karena merasa sudah aman dari COVID-19.
Hal itu menjadi bukti bahwa kewaspadaan publik saat ini mulai melemah dan cenderung mengabaikan terhadap potensi penularan COVID-19.
"Mengingat masih diperlukannya kewaspadaan masyarakat akan bahaya corona ini, kami mempertimbangkan untuk menggelar kegiatan serupa setidaknya dua kali dalam seminggu," katanya.
Baca juga: Pemakaian masker yang nyaman cegah penyebaran COVID-19
Selain Gugus Tugas Kecamatan Kalikajar, kegiatan serupa juga digelar oleh Gugus Tugas Kecamatan Kertek dengan sasaran warga di pasar tradisional.
Komandan Rayon Militer 06/Kertek Kapten Punidi mengatakan banyak warga pasar yang tidak mengenakan masker saat beraktivitas di keramaian, baik pembeli maupun pedagang.
"Mereka beranggapan bahwa saat ini sudah aman dari COVID-19, padahal sebenarnya justru saat ini kita masih dalam masa persiapan menuju adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Mengingat masih banyak warga yang kurang menyadari pentingnya bermasker, pihaknya telah meminta kepada para Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk terjun secara intensif di masyarakat untuk menyadarkan masyarakat masih pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya corona.
"Kami optimistis dengan adanya kesadaran warga untuk menaati protokol kesehatan, salah satunya disiplin mengenakan masker, maka kasus COVID-19 di Kabupaten Wonosobo bisa dihentikan dan diputus mata rantai penularannya," katanya.
Baca juga: Jubir: Pakai masker lebih penting daripada pelindung wajah
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Banyumas gencarkan razia masker hingga tingkat desa
Camat Kalikajar Bambang Triyono di Wonosobo, Selasa, mengatakan bersama tim gabungan dari Koramil, Polsek, Puskesmas Kalikajar, dan relawan melakukan operasi masker di jalan utama Sapuran–Kertek.
Ia menyebutkan kegiatan yang berlangsung sekitar empat jam, tim gabungan mendapatkan sebanyak 119 orang yang diketahui tidak mengenakan masker.
"Mereka yang terjaring razia masker mendapat pengarahan dari tim pengawasan dan dari teman-teman aparat memberikan sanksi berupa wajib mengucapkan Pancasila secara urut atau menyanyikan lagu-lagu kebangsaan dan hormat Bendera Merah Putih," kata Bambang.
Baca juga: Tak pakai masker, warga Pati dihukum menyapu dan pungut sampah
Menurut dia seluruh pengguna jalan, baik menggunakan kendaraan roda dua, roda empat, maupun angkutan umum menjadi sasaran operasi, demi meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penularan virus corona.
Pada tahap pertama kegiatan itu, warga yang terjaring kemudian diberikan masker secara cuma-cuma, namun ke depan akan menerapkan wajib membeli masker bagi warga yang tidak membawa masker.
Ia menuturkan dari sebagian besar warga yang terjaring diperoleh keterangan bahwa mereka mengaku lupa membawa masker karena merasa sudah aman dari COVID-19.
Hal itu menjadi bukti bahwa kewaspadaan publik saat ini mulai melemah dan cenderung mengabaikan terhadap potensi penularan COVID-19.
"Mengingat masih diperlukannya kewaspadaan masyarakat akan bahaya corona ini, kami mempertimbangkan untuk menggelar kegiatan serupa setidaknya dua kali dalam seminggu," katanya.
Baca juga: Pemakaian masker yang nyaman cegah penyebaran COVID-19
Selain Gugus Tugas Kecamatan Kalikajar, kegiatan serupa juga digelar oleh Gugus Tugas Kecamatan Kertek dengan sasaran warga di pasar tradisional.
Komandan Rayon Militer 06/Kertek Kapten Punidi mengatakan banyak warga pasar yang tidak mengenakan masker saat beraktivitas di keramaian, baik pembeli maupun pedagang.
"Mereka beranggapan bahwa saat ini sudah aman dari COVID-19, padahal sebenarnya justru saat ini kita masih dalam masa persiapan menuju adaptasi kebiasaan baru," katanya.
Mengingat masih banyak warga yang kurang menyadari pentingnya bermasker, pihaknya telah meminta kepada para Bintara Pembina Desa (Babinsa) untuk terjun secara intensif di masyarakat untuk menyadarkan masyarakat masih pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya corona.
"Kami optimistis dengan adanya kesadaran warga untuk menaati protokol kesehatan, salah satunya disiplin mengenakan masker, maka kasus COVID-19 di Kabupaten Wonosobo bisa dihentikan dan diputus mata rantai penularannya," katanya.
Baca juga: Jubir: Pakai masker lebih penting daripada pelindung wajah
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Banyumas gencarkan razia masker hingga tingkat desa