Kudus (ANTARA) - Sejumlah sekolah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Senin, tetap menggelar masa pengenalan lingkungan sekolah secara tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan virus corona (COVID-19).
Hasil pantauan di beberapa sekolah, terlihat siswa masuk sekolahnya masing-masing dengan mengenakan pakaian bebas sambil membawa masker, seperti di SD maupun SMP.
Wakil Kesiswaan SMP 3 Kudus Kasruni di Kudus mengungkapkan hari ini (13/7) belum mulai masuk untuk proses belajar mengajar karena siswa yang masuk di hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021 ini untuk kordinasi pihak sekolah dengan murid.
"Kami ingin memberikan pembekalan kepada siswa terkait teknis belajar di rumah atau daring," ujarnya.
Baca juga: Laboratorium COVID-19 RSUD Kudus terima 2.463 spesimen swab
Siswa yang masuk sekolah, kata dia, juga dilakukan bergantian untuk menghindari kerumunan, mengingat Kota kudus berstatus zona merah dan kasus penyebaran virus corona masih cukup tinggi.
Setiap meja, kata dia, hanya diisi satu siswa sehingga setiap kelas diterapkan jaga jarak antar siswa.
Penerapan protokol kesehatan, lanjut dia, sudah dimulai sejak siswa datang ke sekolah dengan dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Kemudian para siswa diminta berjemur di halaman beberapa saat, sebelum masuk kelas secara bergiliran.
Baca juga: Kudus bakal beri insentif bagi relawan pemakaman jenazah COVID-19
Sementara pantauan di SD Negeri 5 Ngembalrejo, juga tidak terlihat banyak aktivitas siswa seperti sebelumnya karena yang terlihat hanya beberapa siswa yang mempersiapkan diri untuk pulang.
Menurut Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudan dan Olahraga Kudus Harjuna Widada hingga kini belum ada instruksi proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka di sekolah.
Kalaupun hari ini (13/7) para siswa baru masuk sekolah, kata dia, untuk perkenalan lingkungan sekolah serta pemberian buku petunjuk tentang pelaksanaan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan), mengingat kondisi Kudus yang temuan kasus virus coronanya masih banyak.
Selain itu, lanjut dia, siswa juga perlu mengetahui jenis aplikasi yang bisa digunakan untuk mengikuti proses belajar mengajar secara daring.
Baca juga: ASN Kudus diharapkan jadi agen penerapan protokol kesehatan
Hasil pantauan di beberapa sekolah, terlihat siswa masuk sekolahnya masing-masing dengan mengenakan pakaian bebas sambil membawa masker, seperti di SD maupun SMP.
Wakil Kesiswaan SMP 3 Kudus Kasruni di Kudus mengungkapkan hari ini (13/7) belum mulai masuk untuk proses belajar mengajar karena siswa yang masuk di hari pertama tahun ajaran baru 2020/2021 ini untuk kordinasi pihak sekolah dengan murid.
"Kami ingin memberikan pembekalan kepada siswa terkait teknis belajar di rumah atau daring," ujarnya.
Baca juga: Laboratorium COVID-19 RSUD Kudus terima 2.463 spesimen swab
Siswa yang masuk sekolah, kata dia, juga dilakukan bergantian untuk menghindari kerumunan, mengingat Kota kudus berstatus zona merah dan kasus penyebaran virus corona masih cukup tinggi.
Setiap meja, kata dia, hanya diisi satu siswa sehingga setiap kelas diterapkan jaga jarak antar siswa.
Penerapan protokol kesehatan, lanjut dia, sudah dimulai sejak siswa datang ke sekolah dengan dilakukan pengecekan suhu tubuh.
Kemudian para siswa diminta berjemur di halaman beberapa saat, sebelum masuk kelas secara bergiliran.
Baca juga: Kudus bakal beri insentif bagi relawan pemakaman jenazah COVID-19
Sementara pantauan di SD Negeri 5 Ngembalrejo, juga tidak terlihat banyak aktivitas siswa seperti sebelumnya karena yang terlihat hanya beberapa siswa yang mempersiapkan diri untuk pulang.
Menurut Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudan dan Olahraga Kudus Harjuna Widada hingga kini belum ada instruksi proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka di sekolah.
Kalaupun hari ini (13/7) para siswa baru masuk sekolah, kata dia, untuk perkenalan lingkungan sekolah serta pemberian buku petunjuk tentang pelaksanaan belajar mengajar secara daring (dalam jaringan), mengingat kondisi Kudus yang temuan kasus virus coronanya masih banyak.
Selain itu, lanjut dia, siswa juga perlu mengetahui jenis aplikasi yang bisa digunakan untuk mengikuti proses belajar mengajar secara daring.
Baca juga: ASN Kudus diharapkan jadi agen penerapan protokol kesehatan