Kudus (ANTARA) - Laboratorium Biomolekuler milik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Loekmono Hadi Kudus, Jawa Tengah, sejak awal dioperasikan pada Juni hingga 10 Juli 2020 tercatat sudah menerima 2.463 spesimen swab (usap) tenggorokan untuk menguji ada tidaknya penyakit virus corona (COVID-19).
"Ribuan spesimen yang kami terima, tidak hanya dari Kabupaten Kudus, melainkan ada yang dari kabupaten tetangga," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar di Kudus, Jumat.
Selain memeriksa spesimen dari pasien yang ditangani RSUD Loekmono Hadi sendiri, kata dia, tercatat ada 11 rumah sakit dari Kudus, Jepara, Pati maupun Rembang yang juga memeriksakan spesimen swab COVID-19 di laboratorium RSUD Kudus.
Disamping menerima pemeriksaan spesimen swab pasien dari rumah sakit, Laboratorium Biomolekuler tersebut juga menerima spesimen swab dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.
Untuk Dinkes Kudus sejak Juni hingga 10 Juli 2020 tercatat memeriksakan 464 spesimen swab, sedangkan dari Dinkes Pati sebanyak 41 spesimen.
Jumlah spesimen terbanyak, katanya, masih didominasi spesimen dari pasien yang ditangani oleh RSUD Kudus yang berjumlah 1.073 spesimen.
Sementara dari Rumah Sakit Islam Sunan Kudus mencapai 251 spesimen, Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus 177 spesimen, RSUD Jepara 146 spesimen, RSUD Rembang 122 spesimen, RS Aishyyah 65 spesimen, dan RS Nurus Syifa 50 spesimen.
Kemudian dari RSUD Soewondo Pati 48 spesimen, RS Kartika Husada Kudus dan RS Kumalawisi masing-masing enam spesimen, RS Mitra Bangsa Pati lima spesimen, dan RS Fastabiq Pati sembilan spesimen.
Meskipun jumlah kasus di Kabupaten Kudus juga cukup banyak, pemeriksaan spesimen tes corona tetap berdasarkan urutan yang pertama kali diterima petugas di laboratorium.
"Untuk hal-hal yang mendesak, seperti sebelumnya ada pemeriksaan terhadap tersangka yang hendak dimasukkan ke dalam rumah tahanan negara, memang bisa diprioritaskan," ujarnya.
Sementara kemampuan melakukan uji swab dalam sehari sudah bisa dimaksimalkan hingga 90 sampel spesimen swab, bahkan bisa lebih.
Untuk lama waktunya hasil tes swab bisa diketahui, kata dia, rata-rata dalam waktu kurang dari dua hari bisa langsung diketahui hasilnya.
Keberadaan laboratorium yang pengoperasiannya dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) tersebut, diakui sangat membantu, baik untuk pemeriksaan di wilayah Kudus maupun luar Kudus, karena dalam waktu relatif cepat sudah bisa diketahui hasilnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, setiap satu pasien bisa menjalani tes swab hingga berulang kali.
"Ribuan spesimen yang kami terima, tidak hanya dari Kabupaten Kudus, melainkan ada yang dari kabupaten tetangga," kata Direktur RSUD Loekmono Hadi Kudus Abdul Azis Achyar di Kudus, Jumat.
Selain memeriksa spesimen dari pasien yang ditangani RSUD Loekmono Hadi sendiri, kata dia, tercatat ada 11 rumah sakit dari Kudus, Jepara, Pati maupun Rembang yang juga memeriksakan spesimen swab COVID-19 di laboratorium RSUD Kudus.
Disamping menerima pemeriksaan spesimen swab pasien dari rumah sakit, Laboratorium Biomolekuler tersebut juga menerima spesimen swab dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus dan Dinas Kesehatan Kabupaten Pati.
Untuk Dinkes Kudus sejak Juni hingga 10 Juli 2020 tercatat memeriksakan 464 spesimen swab, sedangkan dari Dinkes Pati sebanyak 41 spesimen.
Jumlah spesimen terbanyak, katanya, masih didominasi spesimen dari pasien yang ditangani oleh RSUD Kudus yang berjumlah 1.073 spesimen.
Sementara dari Rumah Sakit Islam Sunan Kudus mencapai 251 spesimen, Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus 177 spesimen, RSUD Jepara 146 spesimen, RSUD Rembang 122 spesimen, RS Aishyyah 65 spesimen, dan RS Nurus Syifa 50 spesimen.
Kemudian dari RSUD Soewondo Pati 48 spesimen, RS Kartika Husada Kudus dan RS Kumalawisi masing-masing enam spesimen, RS Mitra Bangsa Pati lima spesimen, dan RS Fastabiq Pati sembilan spesimen.
Meskipun jumlah kasus di Kabupaten Kudus juga cukup banyak, pemeriksaan spesimen tes corona tetap berdasarkan urutan yang pertama kali diterima petugas di laboratorium.
"Untuk hal-hal yang mendesak, seperti sebelumnya ada pemeriksaan terhadap tersangka yang hendak dimasukkan ke dalam rumah tahanan negara, memang bisa diprioritaskan," ujarnya.
Sementara kemampuan melakukan uji swab dalam sehari sudah bisa dimaksimalkan hingga 90 sampel spesimen swab, bahkan bisa lebih.
Untuk lama waktunya hasil tes swab bisa diketahui, kata dia, rata-rata dalam waktu kurang dari dua hari bisa langsung diketahui hasilnya.
Keberadaan laboratorium yang pengoperasiannya dengan metode real time polymerase chain reaction (RT-PCR) tersebut, diakui sangat membantu, baik untuk pemeriksaan di wilayah Kudus maupun luar Kudus, karena dalam waktu relatif cepat sudah bisa diketahui hasilnya.
Berdasarkan data yang diperoleh, setiap satu pasien bisa menjalani tes swab hingga berulang kali.