Purwokerto (ANTARA) - Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melakukan tes usap (swab) terhadap puluhan pedagang di Pasar Manis dan Pasar Wage, Purwokerto, dengan target masing-masing lokasi sebanyak 50 sampel.
Saat dikonfirmasi melalui telepon di Purwokerto, Selasa, Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto membenarkan adanya kegiatan tes usap terhadap pedagang di Pasar Manis dan Pasar Wage.
Akan tetapi, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tes usap dalam rangka mencegah penularan COVID-19 di pasar tradisional tersebut karena sedang memimpin rapat.
Baca juga: Bupati: Banyumas masih butuh tes usap masif
"'Nuwun sewu nggih' (mohon maaf ya, red.) saya sedang memimpin rapat," katanya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha Pasar Manis Purwokerto Wahyu Riyanto mengatakan tes usap yang dilakukan oleh petugas Dinkes Kabupaten Banyumas itu menyasar para pedagang dengan target sebanyak 50 sampel.
"Awalnya banyak pedagang yang merasa takut untuk mengikuti tes itu karena khawatir hasilnya positif COVID-19, tapi akhirnya berani juga," katanya.
Bahkan, kata dia, banyak pula pedagang yang ingin ikut tes usap setelah tahu jika pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu yang cukup lama.
Salah seorang pedagang di Pasar Manis, Nurhayati mengaku baru pertama kali mengikuti tes usap meskipun sebelumnya telah menjalani tes cepat.
Kendati demikian, dia tidak merasa takut untuk menjalani tes usap tersebut karena yakin jika tubuhnya dalam kondisi sehat. "Hanya saja tadi merasa gemetaran, tangan sampai dingin, saat tenggorokan saya di-'swab'," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya menggelar tes usap secara massal dan masif selama 20 hari sejak tanggal 1 Juli 2020 dengan target 4.000 sampel. Tes usap itu ditujukan untuk mengetahui gambaran nyata perkembangan COVID-19 di Kabupaten Banyumas.
Bupati meyakini di Banyumas banyak terdapat orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 sehingga salah satu upaya untuk menanganinya melalui tes usap secara massal dan masif itu.
Menurut dia, hal itu diketahui karena di Banyumas terjadi penambahan kasus positif COVID-19, beberapa di antaranya berasal dari OTG yang melakukan tes usap secara mandiri untuk keperluan persyaratan kerja di luar daerah. "Kami semakin yakin (kalau) sebenarnya OTG itu banyak," tegasnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per tanggal 7 Juli 2020, pukul 11.06 WIB, di wilayah itu secara keseluruhan tercatat sebanyak 85 pasien positif COVID-19 yang terdiri atas 14 orang dalam perawatan, 67 orang dinyatakan sembuh, dan 4 orang meninggal dunia.
Selain itu, di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan terdapat 370 pasien dalam pengawasan (PDP) yang terdiri atas 4 PDP dirawat, 342 PDP dengan hasil laboratorium negatif COVID-19, 4 PDP menunggu hasil laboratorium, dan 20 PDP meninggal dunia.
Seiring dengan peningkatan kasus positif COVID-19 itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas memfungsikan kembali Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto sebagai tempat karantina massal serta meminta Gugus Tugas COVID-19 di tingkat RT untuk menyisir pendatang atau pemudik maupun orang-orang di lingkungannya yang baru pulang dari luar kota.
Baca juga: Unsoed Purwokerto siapkan laboratorium untuk menguji sampel tes usap
Baca juga: Jelang normal baru, ratusan ASN Pemkab Banyumas jalani tes usap COVID-19
Saat dikonfirmasi melalui telepon di Purwokerto, Selasa, Kepala Dinkes Kabupaten Banyumas Sadiyanto membenarkan adanya kegiatan tes usap terhadap pedagang di Pasar Manis dan Pasar Wage.
Akan tetapi, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai pelaksanaan tes usap dalam rangka mencegah penularan COVID-19 di pasar tradisional tersebut karena sedang memimpin rapat.
Baca juga: Bupati: Banyumas masih butuh tes usap masif
"'Nuwun sewu nggih' (mohon maaf ya, red.) saya sedang memimpin rapat," katanya.
Sementara itu, Kepala Tata Usaha Pasar Manis Purwokerto Wahyu Riyanto mengatakan tes usap yang dilakukan oleh petugas Dinkes Kabupaten Banyumas itu menyasar para pedagang dengan target sebanyak 50 sampel.
"Awalnya banyak pedagang yang merasa takut untuk mengikuti tes itu karena khawatir hasilnya positif COVID-19, tapi akhirnya berani juga," katanya.
Bahkan, kata dia, banyak pula pedagang yang ingin ikut tes usap setelah tahu jika pelaksanaannya tidak membutuhkan waktu yang cukup lama.
Salah seorang pedagang di Pasar Manis, Nurhayati mengaku baru pertama kali mengikuti tes usap meskipun sebelumnya telah menjalani tes cepat.
Kendati demikian, dia tidak merasa takut untuk menjalani tes usap tersebut karena yakin jika tubuhnya dalam kondisi sehat. "Hanya saja tadi merasa gemetaran, tangan sampai dingin, saat tenggorokan saya di-'swab'," katanya.
Sebelumnya, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pihaknya menggelar tes usap secara massal dan masif selama 20 hari sejak tanggal 1 Juli 2020 dengan target 4.000 sampel. Tes usap itu ditujukan untuk mengetahui gambaran nyata perkembangan COVID-19 di Kabupaten Banyumas.
Bupati meyakini di Banyumas banyak terdapat orang tanpa gejala (OTG) COVID-19 sehingga salah satu upaya untuk menanganinya melalui tes usap secara massal dan masif itu.
Menurut dia, hal itu diketahui karena di Banyumas terjadi penambahan kasus positif COVID-19, beberapa di antaranya berasal dari OTG yang melakukan tes usap secara mandiri untuk keperluan persyaratan kerja di luar daerah. "Kami semakin yakin (kalau) sebenarnya OTG itu banyak," tegasnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas per tanggal 7 Juli 2020, pukul 11.06 WIB, di wilayah itu secara keseluruhan tercatat sebanyak 85 pasien positif COVID-19 yang terdiri atas 14 orang dalam perawatan, 67 orang dinyatakan sembuh, dan 4 orang meninggal dunia.
Selain itu, di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan terdapat 370 pasien dalam pengawasan (PDP) yang terdiri atas 4 PDP dirawat, 342 PDP dengan hasil laboratorium negatif COVID-19, 4 PDP menunggu hasil laboratorium, dan 20 PDP meninggal dunia.
Seiring dengan peningkatan kasus positif COVID-19 itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas memfungsikan kembali Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto sebagai tempat karantina massal serta meminta Gugus Tugas COVID-19 di tingkat RT untuk menyisir pendatang atau pemudik maupun orang-orang di lingkungannya yang baru pulang dari luar kota.
Baca juga: Unsoed Purwokerto siapkan laboratorium untuk menguji sampel tes usap
Baca juga: Jelang normal baru, ratusan ASN Pemkab Banyumas jalani tes usap COVID-19