Semarang (ANTARA) - Mantan Uskup Purwokerto Monsinyur Julius Sunarko tutup usai di Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang, Jumat.
Kepala Humas RS St. Elisabeth Semarang Probowatie Tjondronegoro di Semarang, Jumat, membenarkan berita meninggalnya Monsinyur Julius Sunarko tersebut.
"Betul, tadi sekitar pukul 14.30 WIB," katanya.
Dia mengatakan almarhum masuk ke rumah sakit pada Kamis (25/6).
Namun, Probowatie tidak menjelaskan penyebab meninggalnya Monsinyur Sunarko.
"Untuk keterangan medis saya belum bisa menyampaikan. Nanti kalau sudah ada pemberitahuan resmi saja," tambahnya.
Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia: 21.333 orang sembuh dan 51.427 kasus postif
Jenazah almarhum akan dimakamkan di kompleks makam romo dan pastur di Girisonta, Kabupaten Semarang pada Sabtu (27/6).
Monsinyur Julius Sunarko mengakhiri jabatannya sebagai Uskup Purwokerto pada Januari 2017.
Julius Sunarko selanjutnya tinggal di Pusat Spiritualitas Girisonta, Kabupaten Semarang, salah satu tempat bagi para pastor Ordo Yesuit, dan mendapat tugas sebagai pendoa bagi umat Katolik pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.
Baca juga: WHO: Vaksin COVID-19 masih belum pasti
Kepala Humas RS St. Elisabeth Semarang Probowatie Tjondronegoro di Semarang, Jumat, membenarkan berita meninggalnya Monsinyur Julius Sunarko tersebut.
"Betul, tadi sekitar pukul 14.30 WIB," katanya.
Dia mengatakan almarhum masuk ke rumah sakit pada Kamis (25/6).
Namun, Probowatie tidak menjelaskan penyebab meninggalnya Monsinyur Sunarko.
"Untuk keterangan medis saya belum bisa menyampaikan. Nanti kalau sudah ada pemberitahuan resmi saja," tambahnya.
Baca juga: Update COVID-19 di Indonesia: 21.333 orang sembuh dan 51.427 kasus postif
Jenazah almarhum akan dimakamkan di kompleks makam romo dan pastur di Girisonta, Kabupaten Semarang pada Sabtu (27/6).
Monsinyur Julius Sunarko mengakhiri jabatannya sebagai Uskup Purwokerto pada Januari 2017.
Julius Sunarko selanjutnya tinggal di Pusat Spiritualitas Girisonta, Kabupaten Semarang, salah satu tempat bagi para pastor Ordo Yesuit, dan mendapat tugas sebagai pendoa bagi umat Katolik pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya.
Baca juga: WHO: Vaksin COVID-19 masih belum pasti