Solo (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) mengoptimalkan kerja sama dengan pihak ketiga terkait pelayanan kepada peserta khususnya pada program jaminan hari tua (JHT) di masa pandemi COVID-19.

"Dalam hal ini kami bekerjasama dengan BNI (Bank Negara Indonesia) untuk memecah antrean pelayanan," kata Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Surakarta Rudy Yunarto saat berkunjung ke Kantor Cabang BNI Sebelas Maret Surakarta, Rabu.

Ia mengatakan banyaknya kasus PHK di masa pandemi ini berdampak pada melonjaknya jumlah peminat yang mengambil klaim JHT. Oleh karena itu, menurut dia, dampaknya adalah antrean pelayanan di Kantor BPJAMSOSTEK menjadi lebih panjang.

"Padahal dalam pelayanan kita harus menerapkan protokol kesehatan, salah satunya jaga jarak. Kalau terjadi kerumunan kan berpotensi ditegur," katanya.

Oleh karena itu, dengan adanya pelayanan tersebut, dikatakannya, peserta BPJAMSOSTEK bisa mengurus pengajuan klaim JHT di Kantor BNI.

"Saat ini jumlah antrean di kantor kami untuk JHT saja dalam satu hari bisa mencapai 100-150 peserta, kalau ini bisa dipecah di kantor BNI juga kan antrean bisa lebih singkat," katanya.

Sementara itu, Pemimpin BNI Kantor Cabang Surakarta Agus Triyono mengatakan kerja sama antara BNI Kantor Cabang Surakarta dengan BPJAMSOSTEK sudah terjalin cukup lama.

"Ini merupakan 'service point office'. Ini untuk melayani bagi pekerja karena kena PHK," katanya.

Ia mengatakan untuk di Kota Solo, pelayanan tersebut dibuka di outlet BNI Sebelas Maret dan BNI Kartasura dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Untuk pencairan klaim, dikatakannya, tidak dilakukan secara tunai tetapi masuk ke tabungan para peserta.
 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024