Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, siap mengembangkan wisata budaya di wilayah Kecamatan Bawang karena di daerah itu banyak ditemukan benda-benda kepurbakalaan seperti sejumlah arca dan semacam bangunan kampung kuno.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, mengatakan bahwa untuk mendukung pengembangan wisata budaya peninggalan prasejahtera ini perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak mengingat jalan menuju objek wisata belum memadai.
"Kesulitan menuju ke sana (objek wisata) memang masih cukup banyak seperti kondisi infrastruktur yang belum memadai. Apabila sudah aman (kondisi infrastruktur, red.) maka objek wisata itu akan banyak diminati oleh pengunjung," katanya.
Selain wisata budaya, kata dia, sebenarnya wilayah Kecamatan Bawang yang berbatasan langsung dengan kawasan Pegunungan Dieng, banyak potensi objek wisata yang bisa ditawarkan pada pengunjung seperti hasil pertanian dan objek wisata alam.
Wahyu mengatakan pemkab bekerjasama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sudah melakukan promosi atau kegiatan seperti pawai obor, olahraga otomotif, dan ngopi bersama agar potensi wisata yang berada pada 1.500 di atas permukaan laut (dpl) itu diminati wisatawan.
"Oleh karena, kami sangat mendukung apabila para pelaku wisata yang ingin memajukan potensi objek wisata di Bawang. Sebenarnya konsep-konsep yang ditawarkan oleh pelaku wisata di Bawang untuk mengembangkan objek wisata sudah cukup bagus sehingga kita akan memfasilitasinya," katanya.
Pelaku wisata Edi Zubaidi mengatakan dirinya berobsesi ingin menjadikan Kecamatan Bawang sebagai Batu Malangnya di Jawa Tengah karena kondisi alam di wilayah ini tidak kalah dengan kondisi di Batu Malang, Jawa Timur.
"Kita berencana menyiapkan transportasi bagi wisatawan menuju ke sejumlah objek wisata, tempat menginap, dan cinderamata, cukup dengan membayar paket wisata sebesar Rp500 ribu," katanya.
Baca juga: Keraton Kartasura layak jadi destinasi wisata
Baca juga: Wisata cagar budaya Kota Magelang dipromosikan lewat lomba foto
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batang Wahyu Budi Santosa di Batang, mengatakan bahwa untuk mendukung pengembangan wisata budaya peninggalan prasejahtera ini perlu adanya kerja sama dengan berbagai pihak mengingat jalan menuju objek wisata belum memadai.
"Kesulitan menuju ke sana (objek wisata) memang masih cukup banyak seperti kondisi infrastruktur yang belum memadai. Apabila sudah aman (kondisi infrastruktur, red.) maka objek wisata itu akan banyak diminati oleh pengunjung," katanya.
Selain wisata budaya, kata dia, sebenarnya wilayah Kecamatan Bawang yang berbatasan langsung dengan kawasan Pegunungan Dieng, banyak potensi objek wisata yang bisa ditawarkan pada pengunjung seperti hasil pertanian dan objek wisata alam.
Wahyu mengatakan pemkab bekerjasama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) sudah melakukan promosi atau kegiatan seperti pawai obor, olahraga otomotif, dan ngopi bersama agar potensi wisata yang berada pada 1.500 di atas permukaan laut (dpl) itu diminati wisatawan.
"Oleh karena, kami sangat mendukung apabila para pelaku wisata yang ingin memajukan potensi objek wisata di Bawang. Sebenarnya konsep-konsep yang ditawarkan oleh pelaku wisata di Bawang untuk mengembangkan objek wisata sudah cukup bagus sehingga kita akan memfasilitasinya," katanya.
Pelaku wisata Edi Zubaidi mengatakan dirinya berobsesi ingin menjadikan Kecamatan Bawang sebagai Batu Malangnya di Jawa Tengah karena kondisi alam di wilayah ini tidak kalah dengan kondisi di Batu Malang, Jawa Timur.
"Kita berencana menyiapkan transportasi bagi wisatawan menuju ke sejumlah objek wisata, tempat menginap, dan cinderamata, cukup dengan membayar paket wisata sebesar Rp500 ribu," katanya.
Baca juga: Keraton Kartasura layak jadi destinasi wisata
Baca juga: Wisata cagar budaya Kota Magelang dipromosikan lewat lomba foto