Wonosobo (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah melanjutkan tes cepat (Rapid Diagnostic Test) bagi warga Pasar Sapuran guna mengantisipasi penyebaran virus corona jenis baru itu.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo dr. Muhamad Riyatno di Wonosobo, Selasa, menyebutkan 106 alat tes cepat untuk warga Pasar Sapuran mulai dari pedagang, buruh, petugas parkir, hingga para pengunjung secara acak.
Beberapa waktu lalu, hal yang sama juga dilakukan kepada ratusan warga di Pasar Induk Wonosobo, Pasar Kertek, Pasar Pagi, hingga Pasar Wage Wadaslintang.
Dia menjelaskan upaya melakukan pelacakan terhadap potensi penyebaran virus corona akan tetap dilakukan.
Selama ini, gugus tugas telah melaksanakan tes cepat sekitar 3.000 warga, terutama di sejumlah titik rawan, seperti pasar dan pusat keramaian lainnya.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Magelang melakukan tes cepat massal
Ia menyebutkan dari pelaksanaan tes cepat di Pasar Sapuran tersebut, dua orang menunjukkan hasil reaktif.
Riyatno mengatakan terhadap kedua orang yang reaktif tersebut, tim gugus tugas langsung menindaklanjuti dengan membawa mereka ke rumah sakit untuk dilakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) sebagai penentu apakah yang bersangkutan benar-benar positif COVID-19 atau tidak.
Selain di Pasar Sapuran, Tim RDT Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo akan melanjutkan kegiatan serupa di sejumlah tempat lainnya yang dinilai potensial penyebaran virus corona.
"Setelah ini kami akan berlanjut ke sejumlah tempat lain, terutama di area yang memang menjadi zona rawan karena sudah ada warga positif COVID-19," katanya.
Ia berharap, dengan kian masifnya RDT upaya menekan potensi penyebaran akan bisa optimal sehingga secepatnya pandemi di Kabupaten Wonosobo dituntaskan.
Baca juga: Pemkab Purbalingga gencar tes cepat di pasar tradisional
Bupati Wonosobo Eko Purnomo yang turut hadir memantau jalannya RDT di Pasar Sapuran itu, berharap upaya gugus tugas untuk terus melacak potensi COVID-19 membuahkan hasil yang bisa mempercepat penuntasan masa pandemi.
"Saya yakin warga juga berdoa agar Kabupaten Wonosobo ini secepatnya keluar dari masa pandemi COVID-19," katanya.
Oleh karena itu, dia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menaati protokol kesehatan, demi menghindarkan diri dari infeksi virus korona.
"Selalu kenakan masker ketika keluar rumah, jaga daya tahan tubuh dengan asupan makan dan minuman bernutrisi, rajin mencuci tangan setelah kontak dengan benda dari luar rumah, dan hindari keramaian dan kerumunan dengan 'social dan physical distancing' (jaga jarak) agar kita semua tak tertular atau justru menjadi penular," kata Eko.
Kesadaran warga untuk tetap waspada terhadap potensi-potensi penularan itulah yang menurut Eko akan menjadi kunci keberhasilan penanganan COVID-19 di Kabupaten Wonosobo.
Baca juga: Banjarnegara intensifkan tes cepat COVID-19
Baca juga: Pemkab lakukan tes cepat pedagang pasar di Batang
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo dr. Muhamad Riyatno di Wonosobo, Selasa, menyebutkan 106 alat tes cepat untuk warga Pasar Sapuran mulai dari pedagang, buruh, petugas parkir, hingga para pengunjung secara acak.
Beberapa waktu lalu, hal yang sama juga dilakukan kepada ratusan warga di Pasar Induk Wonosobo, Pasar Kertek, Pasar Pagi, hingga Pasar Wage Wadaslintang.
Dia menjelaskan upaya melakukan pelacakan terhadap potensi penyebaran virus corona akan tetap dilakukan.
Selama ini, gugus tugas telah melaksanakan tes cepat sekitar 3.000 warga, terutama di sejumlah titik rawan, seperti pasar dan pusat keramaian lainnya.
Baca juga: Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Magelang melakukan tes cepat massal
Ia menyebutkan dari pelaksanaan tes cepat di Pasar Sapuran tersebut, dua orang menunjukkan hasil reaktif.
Riyatno mengatakan terhadap kedua orang yang reaktif tersebut, tim gugus tugas langsung menindaklanjuti dengan membawa mereka ke rumah sakit untuk dilakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) sebagai penentu apakah yang bersangkutan benar-benar positif COVID-19 atau tidak.
Selain di Pasar Sapuran, Tim RDT Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Wonosobo akan melanjutkan kegiatan serupa di sejumlah tempat lainnya yang dinilai potensial penyebaran virus corona.
"Setelah ini kami akan berlanjut ke sejumlah tempat lain, terutama di area yang memang menjadi zona rawan karena sudah ada warga positif COVID-19," katanya.
Ia berharap, dengan kian masifnya RDT upaya menekan potensi penyebaran akan bisa optimal sehingga secepatnya pandemi di Kabupaten Wonosobo dituntaskan.
Baca juga: Pemkab Purbalingga gencar tes cepat di pasar tradisional
Bupati Wonosobo Eko Purnomo yang turut hadir memantau jalannya RDT di Pasar Sapuran itu, berharap upaya gugus tugas untuk terus melacak potensi COVID-19 membuahkan hasil yang bisa mempercepat penuntasan masa pandemi.
"Saya yakin warga juga berdoa agar Kabupaten Wonosobo ini secepatnya keluar dari masa pandemi COVID-19," katanya.
Oleh karena itu, dia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk tetap disiplin menaati protokol kesehatan, demi menghindarkan diri dari infeksi virus korona.
"Selalu kenakan masker ketika keluar rumah, jaga daya tahan tubuh dengan asupan makan dan minuman bernutrisi, rajin mencuci tangan setelah kontak dengan benda dari luar rumah, dan hindari keramaian dan kerumunan dengan 'social dan physical distancing' (jaga jarak) agar kita semua tak tertular atau justru menjadi penular," kata Eko.
Kesadaran warga untuk tetap waspada terhadap potensi-potensi penularan itulah yang menurut Eko akan menjadi kunci keberhasilan penanganan COVID-19 di Kabupaten Wonosobo.
Baca juga: Banjarnegara intensifkan tes cepat COVID-19
Baca juga: Pemkab lakukan tes cepat pedagang pasar di Batang