Semarang (ANTARA) -
"Kami sedang melakukan identifikasi dan penilaian termasuk menyiapkan pascapandemi ini. Para pelaku UKM, pemudik, dan masyarakat terdampak kami data untuk mencatat apakah mereka bisa dioptimalkan dalam industri kreatif," kata Ganjar di Semarang, Kamis.
Ia mengungkapkan beberapa waktu lalu telah melakukan pembicaraan dengan pemilik layanan perdagangan daring tingkat nasional terkait dengan rencana tersebut.
Baca juga: 1 538 UMKM di Semarang terdampak pandemi COVID-19
Layanan perdagangan daring yang digandeng Ganjar adalah Tokopedia dan BliBli.com, sedangkan dalam waktu dekat juga akan menghubungi Bukalapak.
Dari segi anggaran, Ganjar juga mengatakan sudah memutuskan bahwa APBD Jawa Tengah 2021 akan dioptimalkan untuk melakukan darurat akibat dampak pandemi COVID-19.
"Sudah dipastikan, angka kemiskinan pasti bertambah, pengangguran juga bertambah, maka kita harus menstimulus lahirnya kekuatan ekonomi baru di masyarakat. Ini membutuhkan kreasi," ujarnya.
Ganjar juga sedang mendesain politik anggaran untuk membantu masyarakat terdampak pandemi COVID-19 dan jika memang bantuan dalam bentuk uang tidak diperbolehkan, maka bantuan hibah barang akan dilakukan agar memudahkan pelaku industri berkarya.
Selain sarana prasarana, para pelaku UKM dan masyarakat terdampak COVID-19 yang ingin menggeluti industri kreatif ini, lanjut Ganjar, membutuhkan pelatihan dan pendampingan sehingga pihaknya saat ini gencar berkomunikasi dengan pihak-pihak yang mampu memenuhi kebutuhan itu.
"Siapa yang melatih dan mendampingi, saya carikan mereka yang sudah berpengalaman, maka saya undang sejumlah 'unicorn' dan 'e-commerce' raksasa nasional itu untuk ngobrol, kemarin sudah dengan Tokopedia, hari ini dengan BliBli dan besok dengan Bukalapak agar mereka bisa 'sharing'," katanya.
Selain ilmu dan pengalaman, digandengnya sejumlah layanan perdagangan daring itu juga untuk kepentingan pemasaran agar nantinya produk-produk hasil UKM dan masyarakat terdampak bisa ditampung.
"Kemarin sudah ada yang menawarkan siap membantu. Kalau pelaku UKM Jateng dan masyarakat terdampak yang ingin jualan melalui 'platformnya' akan diberikan kemudahan berupa 'free' ongkir. Inikan sangat menarik, bisa meringankan dan bisa membuat industri kreatif dan industri kecil Jateng kembali terangkat," ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersama penyedia layanan perdagangan daring tingkat nasional menyiapkan sebuah gerakan untuk membangkitkan perekonomian di provinsi itu pascapandemi COVID-19.
"Kami sedang melakukan identifikasi dan penilaian termasuk menyiapkan pascapandemi ini. Para pelaku UKM, pemudik, dan masyarakat terdampak kami data untuk mencatat apakah mereka bisa dioptimalkan dalam industri kreatif," kata Ganjar di Semarang, Kamis.
Ia mengungkapkan beberapa waktu lalu telah melakukan pembicaraan dengan pemilik layanan perdagangan daring tingkat nasional terkait dengan rencana tersebut.
Baca juga: 1 538 UMKM di Semarang terdampak pandemi COVID-19
Layanan perdagangan daring yang digandeng Ganjar adalah Tokopedia dan BliBli.com, sedangkan dalam waktu dekat juga akan menghubungi Bukalapak.
Dari segi anggaran, Ganjar juga mengatakan sudah memutuskan bahwa APBD Jawa Tengah 2021 akan dioptimalkan untuk melakukan darurat akibat dampak pandemi COVID-19.
"Sudah dipastikan, angka kemiskinan pasti bertambah, pengangguran juga bertambah, maka kita harus menstimulus lahirnya kekuatan ekonomi baru di masyarakat. Ini membutuhkan kreasi," ujarnya.
Ganjar juga sedang mendesain politik anggaran untuk membantu masyarakat terdampak pandemi COVID-19 dan jika memang bantuan dalam bentuk uang tidak diperbolehkan, maka bantuan hibah barang akan dilakukan agar memudahkan pelaku industri berkarya.
Selain sarana prasarana, para pelaku UKM dan masyarakat terdampak COVID-19 yang ingin menggeluti industri kreatif ini, lanjut Ganjar, membutuhkan pelatihan dan pendampingan sehingga pihaknya saat ini gencar berkomunikasi dengan pihak-pihak yang mampu memenuhi kebutuhan itu.
"Siapa yang melatih dan mendampingi, saya carikan mereka yang sudah berpengalaman, maka saya undang sejumlah 'unicorn' dan 'e-commerce' raksasa nasional itu untuk ngobrol, kemarin sudah dengan Tokopedia, hari ini dengan BliBli dan besok dengan Bukalapak agar mereka bisa 'sharing'," katanya.
Selain ilmu dan pengalaman, digandengnya sejumlah layanan perdagangan daring itu juga untuk kepentingan pemasaran agar nantinya produk-produk hasil UKM dan masyarakat terdampak bisa ditampung.
"Kemarin sudah ada yang menawarkan siap membantu. Kalau pelaku UKM Jateng dan masyarakat terdampak yang ingin jualan melalui 'platformnya' akan diberikan kemudahan berupa 'free' ongkir. Inikan sangat menarik, bisa meringankan dan bisa membuat industri kreatif dan industri kecil Jateng kembali terangkat," ujarnya.
Baca juga: KSP Sahabat Mitra Sejati bantu sembako bagi pelaku UMKM terdampak COVID-19
Baca juga: Sekolah Vokasi UNS menawarkan solusi kepada pelaku UMKM
Baca juga: Sekolah Vokasi UNS menawarkan solusi kepada pelaku UMKM