Boyolali (ANTARA) - Tim gabungan satuan tugas melakukan monitoring dan sosialisasi pencegahan penularan virus corona baru kepada masyarakat di daerah zona merah COVID-19 di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali Bambang Sinungharjo di Boyolali, Sabtu, mengatakan tim gabungan terdiri atas unsur BPBD Kabupaten Boyolali, Dinas Kesehatan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Kodim 0724/Boyolali, dan Polres Boyolali.

Petugas mengunjungi wilayah zona merah COVID-19 di Kabupaten Boyolali, seperti Kecamatan Teras dan Banyudono untuk mengetahui informasi perkembangan terkini masyarakat terkait dengan pandemi virus yang berdampak di daerah itu.

"Beberapa kecamatan yang dinyatakan sebagai zona merah, di antaranya Teras dan Banyudono sehingga menjadi sasaran para petugas gabungan untuk melakukan sosialisasi," kata dia.

Tim gabungan menyosialisasikan kepada warga agar tidak berkerumun, mengenakan masker setiap keluar rumah, dan beribadah puasa di rumah sesuai dengan anjuran pemerintah.

"Hal ini, dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Boyolali," katanya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Boyolali hingga Sabtu, 15 orang positif COVID-19, dengan dua di antaranya sudah dinyatakan sembuh, satu meninggal dunia, dan 12 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, baik di Boyolali maupun luar daerah itu.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Dinkes Boyolali dr Ratri S. Survivalina mengatakan terkait dengan perkembangan penanganan pandemi COVID-19, Satgas Pemkab Boyolali mendata 761 orang dalam pengawasan (ODP) dan 87 orang di antaranya masih karantina mandiri di rumah masing-masing.

Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 110 orang dengan 52 di antaranya masing dalam pengawasan, 15 positif dengan rincian dua orang sembuh, satu meninggal dunia, dan 12 masih dalam perawatan di isolasi di rumah sakit.

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024