Pekanbaru (ANTARA) - Seorang balita berusia dua tahun asal Kota Dumai, Provinsi Riau, dinyatakan sudah sembuh dari infeksi COVID-19, meski begitu belum bisa dipulangkan dari rumah sakit.
Juru Bicara COVID-19 Riau dr Indra Yovi Sp.P(K) di Pekanbaru, Senin, menyatakan balita yang sembuh merupakan pasien ke-29 di Riau. Menurut dia, pasien tersebut adalah balita pertama yang positif COVID-19 di Riau, dan selama ini dirawat di ruang isolasi rumah sakit rujukan di Kota Dumai.
Anak itu diduga tertular virus corona dari kakeknya, pasien COVID-19 yang ke-27 asal Kecamatan Dumai Kota yang punya riwayat perjalanan dari Bekasi, Provinsi Jawa Barat, salah satu daerah penularan virus corona. "Untuk balita yang kasus pertama itu hasil swab keduanya sudah negatif," katanya.
Namun, ia mengatakan balita tersebut belum diizinkan untuk pulang karena masih harus menunggu hasil uji spesimen swab ibunya. Selama dirawat balita tersebut ditemani oleh ibunya, sehingga harus dipastikan bahwa keduanya tidak ada lagi positif COVID-19 sebelum bisa dipulangkan.
Baca juga: Kondisi balita positif COVID-19 Riau stabil, boleh ditemani orangtua
Baca juga: Salah satunya balita, pasien COVID-19 Riau bertambah jadi 30 orang
"Ibunya kita swab dulu, memang dia sebelumnya tidak terinfeksi, tapi karena selama ini merawat bayinya yang positif COVID-19, maka untuk memastikanya kita swab dulu supaya nanti tidak menular kemana-mana," katanya.
Menurut dia, penanganan terhadap pasien balita terinfeksi virus mematikan itu berbeda dan lebih rumit ketimbang pasien dewasa. Namun, dia memastikan sejauh ini pihak medis masih bisa melalukan penanganan terhadap balita tersebut.
Untuk pasien balita, orang tuanya diperbolehkan untuk menemani dengan catatan orang tua menyetujuinya dengan menandatangi surat pernyataan bahwa selama proses perawatan mereka berisiko terpapar virus.
"Kami hanya bisa mengurangi risiko tersebut dengan memberikan perlengkapan APD kepada orang tua saat menemani anaknya dirawat," katanya.
Sejauh ini ada dua balita yang dikonfirmasi positif COVID-19 di Riau. Pasien yang masih dirawat juga asal Kota Dumai, dan menjadi pasien ke-47.
Dari mana balita berusia dua tahun itu terpapar virus corona belum diketahui pasti, namun orang tuanya mengikuti pertemuan Tenaga Kesehatan Teladan di Kota Dumai, salah satu kluster penularan COVID-19 di Riau.
"Orang tuanya hadir di acara Nakes, dilakukan (pemeriksaan) swab hasilnya negatif. Kita belum bisa memastikan dari mana sumber penularan anak tersebut, banyak kemungkinannya," katanya.*
Baca juga: Cegah COVID, Gubernur Riau perintahkan tunda pasar murah di Pekanbaru
Baca juga: Bertambah satu, kasus COVID-19 di Pekanbaru bertambah jadi 20 orang
Juru Bicara COVID-19 Riau dr Indra Yovi Sp.P(K) di Pekanbaru, Senin, menyatakan balita yang sembuh merupakan pasien ke-29 di Riau. Menurut dia, pasien tersebut adalah balita pertama yang positif COVID-19 di Riau, dan selama ini dirawat di ruang isolasi rumah sakit rujukan di Kota Dumai.
Anak itu diduga tertular virus corona dari kakeknya, pasien COVID-19 yang ke-27 asal Kecamatan Dumai Kota yang punya riwayat perjalanan dari Bekasi, Provinsi Jawa Barat, salah satu daerah penularan virus corona. "Untuk balita yang kasus pertama itu hasil swab keduanya sudah negatif," katanya.
Namun, ia mengatakan balita tersebut belum diizinkan untuk pulang karena masih harus menunggu hasil uji spesimen swab ibunya. Selama dirawat balita tersebut ditemani oleh ibunya, sehingga harus dipastikan bahwa keduanya tidak ada lagi positif COVID-19 sebelum bisa dipulangkan.
Baca juga: Kondisi balita positif COVID-19 Riau stabil, boleh ditemani orangtua
Baca juga: Salah satunya balita, pasien COVID-19 Riau bertambah jadi 30 orang
"Ibunya kita swab dulu, memang dia sebelumnya tidak terinfeksi, tapi karena selama ini merawat bayinya yang positif COVID-19, maka untuk memastikanya kita swab dulu supaya nanti tidak menular kemana-mana," katanya.
Menurut dia, penanganan terhadap pasien balita terinfeksi virus mematikan itu berbeda dan lebih rumit ketimbang pasien dewasa. Namun, dia memastikan sejauh ini pihak medis masih bisa melalukan penanganan terhadap balita tersebut.
Untuk pasien balita, orang tuanya diperbolehkan untuk menemani dengan catatan orang tua menyetujuinya dengan menandatangi surat pernyataan bahwa selama proses perawatan mereka berisiko terpapar virus.
"Kami hanya bisa mengurangi risiko tersebut dengan memberikan perlengkapan APD kepada orang tua saat menemani anaknya dirawat," katanya.
Sejauh ini ada dua balita yang dikonfirmasi positif COVID-19 di Riau. Pasien yang masih dirawat juga asal Kota Dumai, dan menjadi pasien ke-47.
Dari mana balita berusia dua tahun itu terpapar virus corona belum diketahui pasti, namun orang tuanya mengikuti pertemuan Tenaga Kesehatan Teladan di Kota Dumai, salah satu kluster penularan COVID-19 di Riau.
"Orang tuanya hadir di acara Nakes, dilakukan (pemeriksaan) swab hasilnya negatif. Kita belum bisa memastikan dari mana sumber penularan anak tersebut, banyak kemungkinannya," katanya.*
Baca juga: Cegah COVID, Gubernur Riau perintahkan tunda pasar murah di Pekanbaru
Baca juga: Bertambah satu, kasus COVID-19 di Pekanbaru bertambah jadi 20 orang