Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menyiagakan 4 posko terpadu penanganan virus corona jenis baru atau COVID-19 untuk memeriksa setiap kendaraan pemudik yang masuk ke wilayah tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan Slamet Prihantono di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa setiap penumpang yang turun dari angkutan umum akan diperiksa oleh tim deteksi dini subbidang pencegahan COVID-19.
"Kita siagakan posko terpadu COVID-19 untuk pembatasan akses bagi masyarakat baik pendatang dari luar daerah maupun dalam kota," kata Slamet Prihantono.
Menurut dia, empat titik posko terpadu penanganan COVID-19 ini didirikan di depan kantor Samsat Tirto, stasiun KA, terminal bus, dan kawasan eksit tol Setono.
Baca juga: Polresta Banyumas dirikan 11 posko dalam Operasi Ketupat Candi
Pada posko terpadu itu, kata dia, akan disiagakan pula petugas secara shift yang berjaga selama 24 jam dan sesuai aturan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan sabun, hand sanitizer, masker, dan spanduk sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona.
Ia mengatakan dengan didirikan posko terpadu ini akan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya virus corona dan cara pencegahannya.
"Kami bersinergi dengan Polri, TNI, Dinas Kesehatan, petugas jaga terminal bus dan stasiun KA melakukan pantauan terhadap para pendatang. Para pendatang akan dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun dan didata," katanya.
Ia menambahkan petugas medis yang berjaga jika menemukan ada warga yang terindikasi gejala COVID-19 maka akan membantu merujuk ke pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit untuk kemudian dilakukan isolasi.
Baca juga: Pemdes di Boyolali siapkan posko untuk karantina warga
Baca juga: Polres Temanggung mendorong posko COVID-19 juga posko kamtibmas
Kepala Dinas Perhubungan Kota Pekalongan Slamet Prihantono di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa setiap penumpang yang turun dari angkutan umum akan diperiksa oleh tim deteksi dini subbidang pencegahan COVID-19.
"Kita siagakan posko terpadu COVID-19 untuk pembatasan akses bagi masyarakat baik pendatang dari luar daerah maupun dalam kota," kata Slamet Prihantono.
Menurut dia, empat titik posko terpadu penanganan COVID-19 ini didirikan di depan kantor Samsat Tirto, stasiun KA, terminal bus, dan kawasan eksit tol Setono.
Baca juga: Polresta Banyumas dirikan 11 posko dalam Operasi Ketupat Candi
Pada posko terpadu itu, kata dia, akan disiagakan pula petugas secara shift yang berjaga selama 24 jam dan sesuai aturan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan sabun, hand sanitizer, masker, dan spanduk sosialisasi tentang pencegahan penyebaran virus corona.
Ia mengatakan dengan didirikan posko terpadu ini akan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya virus corona dan cara pencegahannya.
"Kami bersinergi dengan Polri, TNI, Dinas Kesehatan, petugas jaga terminal bus dan stasiun KA melakukan pantauan terhadap para pendatang. Para pendatang akan dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermogun dan didata," katanya.
Ia menambahkan petugas medis yang berjaga jika menemukan ada warga yang terindikasi gejala COVID-19 maka akan membantu merujuk ke pusat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit untuk kemudian dilakukan isolasi.
Baca juga: Pemdes di Boyolali siapkan posko untuk karantina warga
Baca juga: Polres Temanggung mendorong posko COVID-19 juga posko kamtibmas