Solo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan  menggandeng PT Industri Gula Nusantara (IGN) menggelar operasi pasar gula pasir menyusul tingginya harga komoditas tersebut di beberapa daerah.

"Kegiatan ini merupakan inisiatif pemerintah dengan swasta karena sekarang harga gula sudah di atas HET yang seharusnya Rp12.500/kg. Bahkan, di Semarang harganya sampai Rp20.000/kg," kata Kepala Seksi Pengembangan Pasar dan Usaha Dagang Kecil dan Menengah (UDKM) Disperindag Provinsi Jawa Tengah Ido Ibrahim di sela operasi pasar di Pasar Gede Solo, Jateng, Sabtu.

Ia mengatakan OP dilakukan seiring dengan masuknya keran impor raw sugar dari Thailand dan India ke Jawa Tengah sejak satu bulan yang lalu.

"Dan saat ini diproses oleh PT IGN. Dengan produksi yang sudah cukup banyak, harapannya jelang Lebaran, (OP) di 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah," katanya.

Terkait dengan kenaikan harga gula pasir tersebut, dikatakannya, disebabkan oleh pasokan raw sugar yang sempat terhenti dan baru masuk ke Jawa Tengah sejak satu bulan lalu.

"OP di Solo ini yang pertama, besok kemungkinan di Semarang karena harga di sana juga tinggi," katanya.

Baca juga: Bulog Banyumas gelar operasi pasar gula pasir 250 ton

Direktur Operasional IGN Teuku Banta mengatakan kegiatan tersebut merupakan kerja sama antara Satgas Pangan Polda Jateng, Disperindag Jateng, dan PT IGN.

"Arahan dari Dinas Perdagangan untuk (OP) di Solo dulu, baru kemudian kota lain. Sekarang yang dibawa ada tiga ton, tidak menutup kemungkinan minggu depan di tempat lain di Kota Solo," katanya.

Ia mengatakan pada OP gula pasir dalam bentuk kristal putih tersebut dijual dengan harga Rp12.500/kg.

"Tujuannya adalah membantu masyarakat. Kami juga membawa gula pasir dalam bentuk kiloan dan membatasi satu orang maksimal bisa beli dua kg. Jadi, benar-benar untuk masyarakat," katanya.

Ia mengatakan untuk keperluan OP tersebut IGN telah mempersiapkan stok sekitar 400 ton gula pasir.

Baca juga: Harga melambung, Pemkab Pati siapkan 243 ton gula pasir segera lakukan operasi pasar

 

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024