Purwokerto (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Banyumas, Jawa Tengah, menggelar operasi pasar (OP) gula pasir sebagai upaya untuk mengendalikan harga komoditas tersebut, kata Pemimpin Cabang Bulog Banyumas Satrio.
"Kami memang diperintahkan untuk segera OP gula pasir dengan harga jual berdasarkan HET (Harga Eceran Tertinggi) sebesar Rp12.500 per kilogram," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan pada tahap pertama, pihaknya menyiapkan gula pasir sebanyak 250 ton untuk kegiatan operasi pasar tersebut dan akan ditambah jika masih kurang.
Baca juga: Harga melambung, Pemkab Pati siapkan 243 ton gula pasir segera lakukan operasi pasar
Menurut dia, operasi pasar tersebut untuk sementara dilaksanakan di setiap gudang Bulog yang ada di wilayah Bulog Cabang Banyumas, yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
"Khusus untuk Kabupaten Banyumas, pelaksanaan OP sementara hanya dilakukan di Kantor Bulog Cabang Banyumas yang berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman Timur, Purwokerto," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan menggandeng mitra Bulog, yakni Rumah Pangan Kita (RPK) yang saat ini jumlahnya sudah lebih dari 4.000 RPK dan tersebar di seluruh wilayah kerja Bulog Banyumas.
Akan tetapi, lanjut dia, pihaknya masih mendata RPK yang siap untuk terlibat dalam operasi pasar gula pasir tersebut.
Terkait dengan hal itu, Dani mempersilakan masyarakat yang membutuhkan gula pasir dengan harga sebesar Rp12.500 per kilogram dapat membelinya di Kantor Bulog Cabang Banyumas, gudang-gudang Bulog yang ada di setiap kabupaten, maupun RPK-RPK terdekat.
"Namun untuk sementara, kami membatasi pembelian gula pasir, maksimal 2 kilogram per orang. Kalau untuk produk lainnya seperti minyak goreng dan beras, tidak kami batasi," katanya.
Menurut dia, operasi pasar gula pasir akan terus digelar hingga harga komoditas tersebut di pasaran kembali normal termasuk saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Salah seorang warga Wangon, Kabupaten Banyumas, Evi Sumarti mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut karena harga beras di pasaran saat sekarang berkisar Rp18.000-Rp20.000 per kilogram.
"Harganya murah banget, di sana-sana harganya Rp18.000-Rp20.000 per kilogram. Alhamdulillah bisa meringankan masyarakat meskipun pembeliannya dibatasi, hanya boleh beli maksimal 2 kilogram," katanya saat ditemui di halaman Kantor Bulog Cabang Banyumas.
Baca juga: Pemerintah impor gula pasir, harga dipastikan segera turun
"Kami memang diperintahkan untuk segera OP gula pasir dengan harga jual berdasarkan HET (Harga Eceran Tertinggi) sebesar Rp12.500 per kilogram," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.
Ia mengatakan pada tahap pertama, pihaknya menyiapkan gula pasir sebanyak 250 ton untuk kegiatan operasi pasar tersebut dan akan ditambah jika masih kurang.
Baca juga: Harga melambung, Pemkab Pati siapkan 243 ton gula pasir segera lakukan operasi pasar
Menurut dia, operasi pasar tersebut untuk sementara dilaksanakan di setiap gudang Bulog yang ada di wilayah Bulog Cabang Banyumas, yakni Kabupaten Banyumas, Cilacap, Purbalingga, dan Banjarnegara.
"Khusus untuk Kabupaten Banyumas, pelaksanaan OP sementara hanya dilakukan di Kantor Bulog Cabang Banyumas yang berlokasi di Jalan Jenderal Soedirman Timur, Purwokerto," katanya.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga akan menggandeng mitra Bulog, yakni Rumah Pangan Kita (RPK) yang saat ini jumlahnya sudah lebih dari 4.000 RPK dan tersebar di seluruh wilayah kerja Bulog Banyumas.
Akan tetapi, lanjut dia, pihaknya masih mendata RPK yang siap untuk terlibat dalam operasi pasar gula pasir tersebut.
Terkait dengan hal itu, Dani mempersilakan masyarakat yang membutuhkan gula pasir dengan harga sebesar Rp12.500 per kilogram dapat membelinya di Kantor Bulog Cabang Banyumas, gudang-gudang Bulog yang ada di setiap kabupaten, maupun RPK-RPK terdekat.
"Namun untuk sementara, kami membatasi pembelian gula pasir, maksimal 2 kilogram per orang. Kalau untuk produk lainnya seperti minyak goreng dan beras, tidak kami batasi," katanya.
Menurut dia, operasi pasar gula pasir akan terus digelar hingga harga komoditas tersebut di pasaran kembali normal termasuk saat Ramadhan dan Idul Fitri.
Salah seorang warga Wangon, Kabupaten Banyumas, Evi Sumarti mengaku terbantu dengan adanya operasi pasar tersebut karena harga beras di pasaran saat sekarang berkisar Rp18.000-Rp20.000 per kilogram.
"Harganya murah banget, di sana-sana harganya Rp18.000-Rp20.000 per kilogram. Alhamdulillah bisa meringankan masyarakat meskipun pembeliannya dibatasi, hanya boleh beli maksimal 2 kilogram," katanya saat ditemui di halaman Kantor Bulog Cabang Banyumas.
Baca juga: Pemerintah impor gula pasir, harga dipastikan segera turun