Boyolali (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Boyolali meminta para pedagang di pasar tradisional mengenakan masker sebagai pelindung diri dalam pencegah penyebaran Coronavirus disease 2019 (COVID-19) di wilayahnya.
Ketua Umum Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Boyolali Masruri di Boyolali, Minggu, mengatakan pihaknya melihat banyak pedagang di sejumlah pasar tradisional belum mengenakan masker untuk pelindung diri dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Pedagang dan pengunjung pasar wajib kenakan masker
"Kami ajak masyarakat untuk mengenakan masker jika keluar rumah, dan cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas. Banyak warga dan pedagang di pasar tradisional belum mengenakan masker," kata Masruri yang juga Sekretaris Daerah Pemkab Boyolali.
Masruri akan memerintahkan Kepala Dinas Perdagangan setempat untuk meminta semua pedagang di pasar tradisional mengenakan masker guna memutus penyebaran COVID-19 di Boyolali.
Selain itu, pihaknya juga meminta para camat hingga kepala desa untuk memberikan sosialisasi kepada warganya yang akan pergi ke pasar agar mengenakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19.
Menurut dia, di setiap pasar juga harus disediakan air dengan sabun pencuci tangan dan hand sanitizer (cairan pembersih tangan). "Kepatuhan masyarakat sangat penting dalam penanganan wabah COVID-19. Mari semua warga mempunyai kesadaran jaga diri sendiri untuk sehat dan jaga orang lain juga untuk sehat," katanya.
Baca juga: APTI Temanggung kampanye penggunaan masker, antisipasi COVID-19
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga memerintahkan beberapa pasar tradisional di Boyolali untuk dilaksanakan tracking. Salah satunya, Pasar Juwangi karena di kawasan itu ada yang positif.
"Pasien dari wilayah sebelah itu sering keluar masuk Pasar Juwangi. Kami minta Camat Juwangi dan jajarannya untuk melaksanakan tracking dan mengingatkan para pedagang untuk mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun," katanya.
Menyinggung shalat tarawih pada bulan suci Ramadhan, Masruri mengimbau asyarakat untuk tetap melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit berikan bantuan masker ke PMI Demak
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi dengan ormas-ormas terkait guna membahas kegiatan shalat tarawih pada bulan puasa," ucapnya.
Warga yang patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan akan membantu tenaga medis yang berjuang di depan dalam penanganan COVID-19.
"Jika masyarakat tidak berpartisipasi, kasihan tenaga medis yang berjuang di depan. Partisipasi masyarakat sangat penting, termasuk pelaksanaan shalat tarawih di rumah," ujarnya.
Ketua Umum Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Boyolali Masruri di Boyolali, Minggu, mengatakan pihaknya melihat banyak pedagang di sejumlah pasar tradisional belum mengenakan masker untuk pelindung diri dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19.
Baca juga: Pedagang dan pengunjung pasar wajib kenakan masker
"Kami ajak masyarakat untuk mengenakan masker jika keluar rumah, dan cuci tangan dengan sabun setelah beraktivitas. Banyak warga dan pedagang di pasar tradisional belum mengenakan masker," kata Masruri yang juga Sekretaris Daerah Pemkab Boyolali.
Masruri akan memerintahkan Kepala Dinas Perdagangan setempat untuk meminta semua pedagang di pasar tradisional mengenakan masker guna memutus penyebaran COVID-19 di Boyolali.
Selain itu, pihaknya juga meminta para camat hingga kepala desa untuk memberikan sosialisasi kepada warganya yang akan pergi ke pasar agar mengenakan masker guna mencegah penyebaran COVID-19.
Menurut dia, di setiap pasar juga harus disediakan air dengan sabun pencuci tangan dan hand sanitizer (cairan pembersih tangan). "Kepatuhan masyarakat sangat penting dalam penanganan wabah COVID-19. Mari semua warga mempunyai kesadaran jaga diri sendiri untuk sehat dan jaga orang lain juga untuk sehat," katanya.
Baca juga: APTI Temanggung kampanye penggunaan masker, antisipasi COVID-19
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga memerintahkan beberapa pasar tradisional di Boyolali untuk dilaksanakan tracking. Salah satunya, Pasar Juwangi karena di kawasan itu ada yang positif.
"Pasien dari wilayah sebelah itu sering keluar masuk Pasar Juwangi. Kami minta Camat Juwangi dan jajarannya untuk melaksanakan tracking dan mengingatkan para pedagang untuk mengenakan masker dan cuci tangan dengan sabun," katanya.
Menyinggung shalat tarawih pada bulan suci Ramadhan, Masruri mengimbau asyarakat untuk tetap melaksanakan ibadah di rumah masing-masing.
Baca juga: BPJAMSOSTEK Semarang Majapahit berikan bantuan masker ke PMI Demak
"Dalam waktu dekat kami akan melakukan koordinasi dengan ormas-ormas terkait guna membahas kegiatan shalat tarawih pada bulan puasa," ucapnya.
Warga yang patuh dan disiplin dengan protokol kesehatan akan membantu tenaga medis yang berjuang di depan dalam penanganan COVID-19.
"Jika masyarakat tidak berpartisipasi, kasihan tenaga medis yang berjuang di depan. Partisipasi masyarakat sangat penting, termasuk pelaksanaan shalat tarawih di rumah," ujarnya.