Semarang (ANTARA) - Gubernur Ganjar Pranowo memastikan stok kebutuhan pangan di Provinsi Jawa Tengah mencukupi menjelang bulan suci Ramadhan meskipun dalam kondisi pandemi virus Corona jenis baru (COVID-19).
"Secara keseluruhan kebutuhan bahan pokok di Jawa Tengah masih aman sampai tiga bulan kedepan, bahkan pada kebutuhan pokok jenis tertentu, beras misalnya mampu bertahan hingga tujuh bulan," katanya di Semarang, Kamis.
Kendati demikian, ada beberapa jenis kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga maupun kekurangan stok.
Baca juga: Jamin stok pangan, Pemkot Pekalongan imbau warga tak lakukan aksi borong
Untuk mengatasi hal tersebut, Ganjar telah menerjunkan dinas terkait agar memantau perkembangannya lebih lanjut agar tidak memicu tingginya inflasi di Jateng.
"Hari ini mungkin harga ayam agak jatuh, terus gula, sampai hari ini belum turun ke pasar, tapi pelan-pelan sudah dimasuki. Meski sudah turun tapi belum signifikan. Di lain itu bawang, selain itu kita masih oke," ujarnya.
Sebagai catatan, Ganjar mengatakan bahwa pada Maret 2020 inflasi di Jateng tercatat hanya 0,02 persen atau lebih rendah dari bulan lalu Februari yang sebesar 0,44 persen dan nasionalnya 0,10 persen.
Namun dirinya juga telah menyiapkan strategi untuk menutup adanya kemungkinan pemicu melambungnya inflasi dari jalan lain.
"Permasalahan yang ada adalah soal distribusi transportasi langsung kepada konsumen karena kalau distribusinya tidak lancar saya khawatir inflasi lebih tinggi dari bulan kemarin," kata Ganjar.
Untuk mengatasi permasalahan distribusi tersebut, Ganjar berencana memberdayakan para pengemudi ojek daring maupun konvensional dengan catatan yang bersangkutan akan diberi bekal pengetahuan tentang protokol kesehatan karena saat ini masih pandemi COVID-19.
Dalam waktu dekat, Ganjar bakal meneken nota kesepaham dengan operator ojek daring maupun konvensional.
"Ini pemberdayaan yang kita sampaikan agar komoditas yang tersedia bagus, tapi distribusinya tidak lancar maka di tengahnya ini, yang distribusi mesti diisi. Inilah pentingnya kerja sama dengan para 'transporter' (ojek) itu, bisa mobil maupun sepeda motor sehingga ada lapangan kerja baru. Tentu dengan pengelolaan yang lebih ketat," ujarnya.
Baca juga: Stok kebutuhan pokok di Batang dipastikan aman
"Secara keseluruhan kebutuhan bahan pokok di Jawa Tengah masih aman sampai tiga bulan kedepan, bahkan pada kebutuhan pokok jenis tertentu, beras misalnya mampu bertahan hingga tujuh bulan," katanya di Semarang, Kamis.
Kendati demikian, ada beberapa jenis kebutuhan pokok yang mengalami penurunan harga maupun kekurangan stok.
Baca juga: Jamin stok pangan, Pemkot Pekalongan imbau warga tak lakukan aksi borong
Untuk mengatasi hal tersebut, Ganjar telah menerjunkan dinas terkait agar memantau perkembangannya lebih lanjut agar tidak memicu tingginya inflasi di Jateng.
"Hari ini mungkin harga ayam agak jatuh, terus gula, sampai hari ini belum turun ke pasar, tapi pelan-pelan sudah dimasuki. Meski sudah turun tapi belum signifikan. Di lain itu bawang, selain itu kita masih oke," ujarnya.
Sebagai catatan, Ganjar mengatakan bahwa pada Maret 2020 inflasi di Jateng tercatat hanya 0,02 persen atau lebih rendah dari bulan lalu Februari yang sebesar 0,44 persen dan nasionalnya 0,10 persen.
Namun dirinya juga telah menyiapkan strategi untuk menutup adanya kemungkinan pemicu melambungnya inflasi dari jalan lain.
"Permasalahan yang ada adalah soal distribusi transportasi langsung kepada konsumen karena kalau distribusinya tidak lancar saya khawatir inflasi lebih tinggi dari bulan kemarin," kata Ganjar.
Untuk mengatasi permasalahan distribusi tersebut, Ganjar berencana memberdayakan para pengemudi ojek daring maupun konvensional dengan catatan yang bersangkutan akan diberi bekal pengetahuan tentang protokol kesehatan karena saat ini masih pandemi COVID-19.
Dalam waktu dekat, Ganjar bakal meneken nota kesepaham dengan operator ojek daring maupun konvensional.
"Ini pemberdayaan yang kita sampaikan agar komoditas yang tersedia bagus, tapi distribusinya tidak lancar maka di tengahnya ini, yang distribusi mesti diisi. Inilah pentingnya kerja sama dengan para 'transporter' (ojek) itu, bisa mobil maupun sepeda motor sehingga ada lapangan kerja baru. Tentu dengan pengelolaan yang lebih ketat," ujarnya.
Baca juga: Stok kebutuhan pokok di Batang dipastikan aman