Boyolali (ANTARA) - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Ampera Boyolali menargetkan melalui program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) 2020 sebanyak 2.500 sambungan rumah (SR) di kabupaten setempat.
"Kami dengan situasi wabah corona virus disease (COVID-19) saat ini, tetap optimistis target Program MBR di Boyolali bakal tercapai," kata Pjs Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali Sunarno, di Boyolali, Senin.
Masyarakat yang mengikuti program MBR tersebut, kata Sunarno, lebih murah dengan harga Rp1,05 juta, dan bisa dibayar kredit, sedangkan harga reguler bisa mencapai Rp1,8 juta setiap SR.
Baca juga: Air baku dari Bendungan Logung bisa dimanfaatkan PDAM Kudus pada 2022
Menurut Sunarno, jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali hingga sekarang mencapai 56.000 SR dan semua terlayani dengan baik dan aman.
Menurut dia, perbaikan pelayanan dan peningkatan fasilitas terus dilakukan dan yang paling penting penambahan sumber air untuk mencukupi kebutuhan pelanggan.
Perumda Tirta Ampera Boyolali telah membangun tiga embung di Kecamatan Cepogo yang sudah selesai. Embung itu, telah siap dioperasikan untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat di Boyolali.
Menurut dia, ketiga embung tersebut terletak di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo tahun ini, siap dipasangi "Water treatment plant" (WTP) atau instalasi pengolahan air.
"Kami dengan WTP ini, menjamin kelayakan pasokan air bersih kepada para pelanggan. Air sebelum dialirkan kepada pelanggan, diolah terlebih dahulu di unit pengolahan air yang tidak jauh dari lokasi embung," katanya.
Dia mengatalan dengan dibangunnya tiga embung di Cepogo tersebut diharapkan pasokan air baku untuk Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali dapat mencapai lebih dari tiga juta meter kubik.
"Debit air kami mengalami peningkatan dari debit 550 liter per detik menjadi 800 liter per detik," katanya.
Menurut dia, dengan meningkatnya kapasitas air baku tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat juga untuk mendukung visi pro investasi Boyolali, yakni untuk pemenuhan air bersih bagi kalangan industri di wilayah ini.
Baca juga: Kota Magelang masih hadapi tantangan penyediaan air minum
Baca juga: PDAM Kudus janjikan kelancaran penyaluran air bersih
"Kami dengan situasi wabah corona virus disease (COVID-19) saat ini, tetap optimistis target Program MBR di Boyolali bakal tercapai," kata Pjs Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali Sunarno, di Boyolali, Senin.
Masyarakat yang mengikuti program MBR tersebut, kata Sunarno, lebih murah dengan harga Rp1,05 juta, dan bisa dibayar kredit, sedangkan harga reguler bisa mencapai Rp1,8 juta setiap SR.
Baca juga: Air baku dari Bendungan Logung bisa dimanfaatkan PDAM Kudus pada 2022
Menurut Sunarno, jumlah pelanggan Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali hingga sekarang mencapai 56.000 SR dan semua terlayani dengan baik dan aman.
Menurut dia, perbaikan pelayanan dan peningkatan fasilitas terus dilakukan dan yang paling penting penambahan sumber air untuk mencukupi kebutuhan pelanggan.
Perumda Tirta Ampera Boyolali telah membangun tiga embung di Kecamatan Cepogo yang sudah selesai. Embung itu, telah siap dioperasikan untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat di Boyolali.
Menurut dia, ketiga embung tersebut terletak di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo tahun ini, siap dipasangi "Water treatment plant" (WTP) atau instalasi pengolahan air.
"Kami dengan WTP ini, menjamin kelayakan pasokan air bersih kepada para pelanggan. Air sebelum dialirkan kepada pelanggan, diolah terlebih dahulu di unit pengolahan air yang tidak jauh dari lokasi embung," katanya.
Dia mengatalan dengan dibangunnya tiga embung di Cepogo tersebut diharapkan pasokan air baku untuk Perumda Air Minum Tirta Ampera Boyolali dapat mencapai lebih dari tiga juta meter kubik.
"Debit air kami mengalami peningkatan dari debit 550 liter per detik menjadi 800 liter per detik," katanya.
Menurut dia, dengan meningkatnya kapasitas air baku tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat juga untuk mendukung visi pro investasi Boyolali, yakni untuk pemenuhan air bersih bagi kalangan industri di wilayah ini.
Baca juga: Kota Magelang masih hadapi tantangan penyediaan air minum
Baca juga: PDAM Kudus janjikan kelancaran penyaluran air bersih