Kudus (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah diprediksi baru bisa memanfaatkan air baku dari Bendungan Logung pada 2022 karena masih menunggu instalasi pengolah air hingga penyediaan jaringan instalasi.
"Untuk saat ini, sudah ada kucuran dari pusat untuk pembangunan reservoir setelah tersedia lahannya," kata Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini di Kudus, Jumat (13/3).
Anggaran untuk pengadaan bak penampung tersebut, kata dia, berkisar Rp16 miliar yang diperkirakan pengerjaannya selesai akhir 2020.
Ia mengungkapkan proyek tersebut dikerjakan oleh pusat. Setelah bak penampung airnya selesai dibangun, dilanjutkan dengan pengadaan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air serta penyediaan jaringan instalasi ke pelanggan.
Baca juga: Kudus kantongi izin pinjam pakai kawasan hutan untuk bangun Bendungan Logung
Baca juga: Mayoritas warga terdampak Bendungan Logung mulai cairkan dana konsinyasi
Penyediaan jaringan instalasi air bersih ke pelanggan dibutuhkan anggaran hingga Rp120 miliar.
Jika harus mengandalkan anggaran dari pusat, katanya, membutuhkan waktu yang lama, sedangkan keuangan daerah tidak mencukupi.
Oleh karena itulah, katanya, diwacanakan pengelolaan air baku Bendungan Logung diserahkan kepada pihak swasta, agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat, setidaknya pada 2022 sudah bisa dimulai.
Dengan pengelolaan diserahkan kepada pihak swasta, katanya, pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan tentunya lebih cepat dibandingkan dengan harus menunggu anggaran pemerintah yang harus melalui berbagai tahapan.
Ia menjelaskan jika nantinya diserahkan kepada pihak swasta dalam hal pengolahan air baku dari bendungan sebelum disalurkan ke PDAM untuk suplai air bersih kepada masyarakat, maka bentuk kerja samanya juga akan dibicarakan agar harga air bersih yang dibeli masyarakat tetap terjangkau.
Air baku yang diperoleh dari Bendungan Logung mencapai 200 liter per detik dengan estimasi bisa menambah pelanggan baru hingga 12.000 sambungan rumah.
Masyarakat yang bisa disuplai air bersih dari Bendungan Logung, yakni di Kecamatan Jekulo, Mejobo, dan sebagian Bae serta Dawe.
PDAM Kudus saat ini memiliki puluhan ribu pelanggan tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kota Kudus, Bae, Dawe, Gebog, Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, Undaan, dan Jati.
Baca juga: Pengolahan air baku dari Bendungan Logung bakal dikelola swasta
"Untuk saat ini, sudah ada kucuran dari pusat untuk pembangunan reservoir setelah tersedia lahannya," kata Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini di Kudus, Jumat (13/3).
Anggaran untuk pengadaan bak penampung tersebut, kata dia, berkisar Rp16 miliar yang diperkirakan pengerjaannya selesai akhir 2020.
Ia mengungkapkan proyek tersebut dikerjakan oleh pusat. Setelah bak penampung airnya selesai dibangun, dilanjutkan dengan pengadaan Water Treatment Plant (WTP) atau Instalasi Pengolahan Air serta penyediaan jaringan instalasi ke pelanggan.
Baca juga: Kudus kantongi izin pinjam pakai kawasan hutan untuk bangun Bendungan Logung
Baca juga: Mayoritas warga terdampak Bendungan Logung mulai cairkan dana konsinyasi
Penyediaan jaringan instalasi air bersih ke pelanggan dibutuhkan anggaran hingga Rp120 miliar.
Jika harus mengandalkan anggaran dari pusat, katanya, membutuhkan waktu yang lama, sedangkan keuangan daerah tidak mencukupi.
Oleh karena itulah, katanya, diwacanakan pengelolaan air baku Bendungan Logung diserahkan kepada pihak swasta, agar bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat, setidaknya pada 2022 sudah bisa dimulai.
Dengan pengelolaan diserahkan kepada pihak swasta, katanya, pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan tentunya lebih cepat dibandingkan dengan harus menunggu anggaran pemerintah yang harus melalui berbagai tahapan.
Ia menjelaskan jika nantinya diserahkan kepada pihak swasta dalam hal pengolahan air baku dari bendungan sebelum disalurkan ke PDAM untuk suplai air bersih kepada masyarakat, maka bentuk kerja samanya juga akan dibicarakan agar harga air bersih yang dibeli masyarakat tetap terjangkau.
Air baku yang diperoleh dari Bendungan Logung mencapai 200 liter per detik dengan estimasi bisa menambah pelanggan baru hingga 12.000 sambungan rumah.
Masyarakat yang bisa disuplai air bersih dari Bendungan Logung, yakni di Kecamatan Jekulo, Mejobo, dan sebagian Bae serta Dawe.
PDAM Kudus saat ini memiliki puluhan ribu pelanggan tersebar di sembilan kecamatan, yakni Kota Kudus, Bae, Dawe, Gebog, Kaliwungu, Jekulo, Mejobo, Undaan, dan Jati.
Baca juga: Pengolahan air baku dari Bendungan Logung bakal dikelola swasta