Kudus (ANTARA) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menjanjikan kelancaran penyaluran air bersih untuk 12.700 pelanggan PDAM di Kecamatan Undaan pada April 2020 atau sebelum memasuki bulan puasa, menyusul adanya penambahan sumur produksi.
"Idealnya untuk melayani 12.700 pelanggan PDAM yang ada di Kecamatan Undaan membutuhkan 14 sumur produksi. Akan tetapi, dengan sembilan sumur produksi yang sudah disiapkan kami optimistis bisa memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan di daerah tersebut," kata Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini di Kudus, Kamis.
Ia mengungkapkan sudah tersedia tujuh sumur, sedangkan penambahan baru ada dua sumur.
Baca juga: Tingkatkan keandalan suplai air, PDAM Kudus tambah sumur produksi
Dengan sembilan sumur produksi, dia optimistis, bisa menyediakan air bersih untuk masyarakat Undaan setelah sebelumnya belum terlayani dengan baik, menyusul keterbatasan bahan baku air bersih yang bisa dipasok untuk masyarakat Undaan.
Untuk mengoptimalkan keberadaan sumur produksi yang akan menyuplai air bersih ke pelanggan di Undaan, PDAM Kudus juga tengah membangun jaringan pipa PDAM dari sumur produksi di Desa Megawon untuk dikoneksikan dengan jaringan menuju Undaan.
Ia menilai sumber air baku yang dimiliki saat ini tersedia cukup untuk menyuplai kebutuhan air bersih masyarakat di Kecamatan Undaan, termasuk desa yang paling ujung sekalipun pada jam tidak sibuk bisa mengalir dengan lancar.
Permasalahan suplai air untuk pelanggan di sebagian Kecamatan Kota dan Kecamatan Undaan memang pada sumur produksi yang masih kurang.
"Kini permasalahan tersebut teratasi setelah ada penambahan dua sumur," ujarnya.
Belum idealnya jumlah sumur produksi yang ada sebelumnya, berdampak pada pemutusan sementara 400 pelanggan PDAM di Kecamatan Undaan, meliputi Desa Lambangan, Kutuk dan Glagahwaru pada 25 Oktober 2019.
Hal itu lantaran pelanggannya tidak mendapatkan suplai air bersih secara maksimal pelanggan PDAM baru bisa teraliri pukul 05.00 WIB, namun karena banyaknya pelanggan yang membutuhkan akhirnya tidak bisa dinikmati secara maksimal.
"Idealnya untuk melayani 12.700 pelanggan PDAM yang ada di Kecamatan Undaan membutuhkan 14 sumur produksi. Akan tetapi, dengan sembilan sumur produksi yang sudah disiapkan kami optimistis bisa memenuhi kebutuhan air bersih pelanggan di daerah tersebut," kata Direktur PDAM Kudus Ayatullah Humaini di Kudus, Kamis.
Ia mengungkapkan sudah tersedia tujuh sumur, sedangkan penambahan baru ada dua sumur.
Baca juga: Tingkatkan keandalan suplai air, PDAM Kudus tambah sumur produksi
Dengan sembilan sumur produksi, dia optimistis, bisa menyediakan air bersih untuk masyarakat Undaan setelah sebelumnya belum terlayani dengan baik, menyusul keterbatasan bahan baku air bersih yang bisa dipasok untuk masyarakat Undaan.
Untuk mengoptimalkan keberadaan sumur produksi yang akan menyuplai air bersih ke pelanggan di Undaan, PDAM Kudus juga tengah membangun jaringan pipa PDAM dari sumur produksi di Desa Megawon untuk dikoneksikan dengan jaringan menuju Undaan.
Ia menilai sumber air baku yang dimiliki saat ini tersedia cukup untuk menyuplai kebutuhan air bersih masyarakat di Kecamatan Undaan, termasuk desa yang paling ujung sekalipun pada jam tidak sibuk bisa mengalir dengan lancar.
Permasalahan suplai air untuk pelanggan di sebagian Kecamatan Kota dan Kecamatan Undaan memang pada sumur produksi yang masih kurang.
"Kini permasalahan tersebut teratasi setelah ada penambahan dua sumur," ujarnya.
Belum idealnya jumlah sumur produksi yang ada sebelumnya, berdampak pada pemutusan sementara 400 pelanggan PDAM di Kecamatan Undaan, meliputi Desa Lambangan, Kutuk dan Glagahwaru pada 25 Oktober 2019.
Hal itu lantaran pelanggannya tidak mendapatkan suplai air bersih secara maksimal pelanggan PDAM baru bisa teraliri pukul 05.00 WIB, namun karena banyaknya pelanggan yang membutuhkan akhirnya tidak bisa dinikmati secara maksimal.