Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah mengeluarkan Surat Pengumuman Nomor 590/0006414 tentang pengadaan tanah bagi pembangunan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Ampel, Provinsi Jawa Tengah.
Sunari pelaku Manager Pertanahan PT PLN (Persero) UIB JBT II dalam keterangan pers yang diterima di Semarang, Kamis menjelaskan dalam surat tersebut diinformasikan bahwa pembangunan GITET 500 kV Ampel membutuhkan tanah seluas 200.324 m2.
Luasan tanah tersebut, lanjut Sunari, berlokasi di dua desa yakni Desa Badran, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dan Desa Gondang Slamet, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Sunari menjelaskan untuk perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah dimulai Februari 2020 - November 2020 dan pelaksanaan pembangunan pada tahun ini yang ditargetkan selesai tahun 2022.
Pembangunan GITET 500 kV Ampel tersebut, tambah Sunari, yakni untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan yang tinggi menjadi lebih rendah supaya bisa didistribusikan sesuai kebutuhan masing-masing pihak yang membutuhkan suatu energi listrik.
"Selain itu, GITET 500 kV Ampel juga dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan serta perbaikan mutu pelayanan pasokan daya listrik khususnya untuk wilayah Jawa dan Bali," tutup Sunari.
Baca juga: Cegah penyebaran COViD-19, PLN hitung rata-rata pemakaian listrik 3 bulan terakhir
Baca juga: PLN siaga jaga pasokan listrik di tengah pandemi COVID-19
Sunari pelaku Manager Pertanahan PT PLN (Persero) UIB JBT II dalam keterangan pers yang diterima di Semarang, Kamis menjelaskan dalam surat tersebut diinformasikan bahwa pembangunan GITET 500 kV Ampel membutuhkan tanah seluas 200.324 m2.
Luasan tanah tersebut, lanjut Sunari, berlokasi di dua desa yakni Desa Badran, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang dan Desa Gondang Slamet, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali.
Sunari menjelaskan untuk perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah dimulai Februari 2020 - November 2020 dan pelaksanaan pembangunan pada tahun ini yang ditargetkan selesai tahun 2022.
Pembangunan GITET 500 kV Ampel tersebut, tambah Sunari, yakni untuk mentransformasikan daya listrik dari tegangan yang tinggi menjadi lebih rendah supaya bisa didistribusikan sesuai kebutuhan masing-masing pihak yang membutuhkan suatu energi listrik.
"Selain itu, GITET 500 kV Ampel juga dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan serta perbaikan mutu pelayanan pasokan daya listrik khususnya untuk wilayah Jawa dan Bali," tutup Sunari.
Baca juga: Cegah penyebaran COViD-19, PLN hitung rata-rata pemakaian listrik 3 bulan terakhir
Baca juga: PLN siaga jaga pasokan listrik di tengah pandemi COVID-19