Semarang (ANTARA) - Bank Jateng Cabang Sukoharjo terus mendorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dan dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) di wilayah setempat salah satunya dengan gencar melakukan sosialisasi.
Sosialisasi juga dilakukan pada acara pengukuhan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) Kabupaten Sukoharjo di Pendopo GSP Pemkab Sukoharjo, Rabu (11/3).
Sosialisasi KUR dan DPLK oleh Bank Jateng Cabang Sukoharjo disampaikan Agra Kumala selaku Ketua Tim Analis Kredit Bank Jateng Cabang Sukoharjo.
Agra meyampaikan Bank Jateng tidak hanya bisa menyalurkan kredit untuk PNS tetapi juga bisa menyalurkan KUR untuk masyarakat yang menjadi pelaku UMKM.
“Bunganya sangat rendah bapak, ibu hanya 0.26 persen per bulan dan kami akan melayani pengajuan KUR bapak ibu secepat mungkin," kata Agra.
Baca juga: Pasar Rakyat Grobogan, Bank Jateng sosialisasikan KUR dan QRIS
Agra juga menyebutkan sejumlah persyaratan untuk pengajuan KUR dan trik-trik supaya dipercaya oleh bank, sehingga mudah mendapatkan kredit.
Untuk sosialisasi mengenai DPLK Bank Jateng disampaikan Charlina selaku anggota tim pemasar Bank Jateng Cabang Sukoharjo yang menyampaikan keuntungan serta kemudahan mengikuti DPLK Bank Jateng.
Setelah sosialisasi berakhir, acara pengukuhan yang dihadiri Bupati Sukoharjo, Ketua PKK, Sekretaris Daerah, Direktur OJK, Kepala OPD, Kepala Perbankan Sukoharjo, dan pelaku UMKM se-Kabupaten Sukoharjo tersebut dibuka Widodo yang melaporkan kegiatan diikuti oleh 500 pelaku UMKM dari 12 kecamatan se-Kabupaten Sukoharjo,
Direktur Pengembangan Inklusi OJK Edwin Nurhadi menyampaikan tingkat inklusi di Indonesia hanya 75 persen atau masih rendah.
Baca juga: Bank Jateng Wonogiri sosialisasikan QRIS dan KUR
“Joko Widodo menargetkan di tahun 2020 tingkat inklusi keuangan di Indonesia mencapai 90 persen dan OJK tidak akan mampu tanpa bantuan pemerintah daerah dan lembaga perbankan yang ada di Indonesia," katanya.
Edwin berharap perbankan memberikan akses yang mudah, murah, aman bagi masyarakat yang menginginkan jasa perbankan.
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sukoharjo yang dikukuhkan oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya terdiri dari Kepala OPD terkait, Kepala Perbankan se-Sukoharjo, Direktur Asuransi dan Bank Jateng Cabang Sukoharjo (diwakili pemimpin Bank Jateng Cabang Sukoharjo Agus Hastono).
Bupati Sukoharjo menyampaikan TPAKD Kabupaten Sukoharjo harus berkomitmen melakukan percepatan tingkat inklusi di Kabupaten Sukoharjo.
"Siswa-siswa yang ada di Sukoharjo diharapkan membuka rekening bank, selain meningkatkan tingkat inklusi keuangan, kita juga bisa mendidik anak-anak menabung sejak dini," tambahnya.
Baca juga: Bank Jateng sosialisasikan KUR dan transaksi nontunai ke perangkat desa
Sosialisasi juga dilakukan pada acara pengukuhan tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD) Kabupaten Sukoharjo di Pendopo GSP Pemkab Sukoharjo, Rabu (11/3).
Sosialisasi KUR dan DPLK oleh Bank Jateng Cabang Sukoharjo disampaikan Agra Kumala selaku Ketua Tim Analis Kredit Bank Jateng Cabang Sukoharjo.
Agra meyampaikan Bank Jateng tidak hanya bisa menyalurkan kredit untuk PNS tetapi juga bisa menyalurkan KUR untuk masyarakat yang menjadi pelaku UMKM.
“Bunganya sangat rendah bapak, ibu hanya 0.26 persen per bulan dan kami akan melayani pengajuan KUR bapak ibu secepat mungkin," kata Agra.
Baca juga: Pasar Rakyat Grobogan, Bank Jateng sosialisasikan KUR dan QRIS
Agra juga menyebutkan sejumlah persyaratan untuk pengajuan KUR dan trik-trik supaya dipercaya oleh bank, sehingga mudah mendapatkan kredit.
Untuk sosialisasi mengenai DPLK Bank Jateng disampaikan Charlina selaku anggota tim pemasar Bank Jateng Cabang Sukoharjo yang menyampaikan keuntungan serta kemudahan mengikuti DPLK Bank Jateng.
Setelah sosialisasi berakhir, acara pengukuhan yang dihadiri Bupati Sukoharjo, Ketua PKK, Sekretaris Daerah, Direktur OJK, Kepala OPD, Kepala Perbankan Sukoharjo, dan pelaku UMKM se-Kabupaten Sukoharjo tersebut dibuka Widodo yang melaporkan kegiatan diikuti oleh 500 pelaku UMKM dari 12 kecamatan se-Kabupaten Sukoharjo,
Direktur Pengembangan Inklusi OJK Edwin Nurhadi menyampaikan tingkat inklusi di Indonesia hanya 75 persen atau masih rendah.
Baca juga: Bank Jateng Wonogiri sosialisasikan QRIS dan KUR
“Joko Widodo menargetkan di tahun 2020 tingkat inklusi keuangan di Indonesia mencapai 90 persen dan OJK tidak akan mampu tanpa bantuan pemerintah daerah dan lembaga perbankan yang ada di Indonesia," katanya.
Edwin berharap perbankan memberikan akses yang mudah, murah, aman bagi masyarakat yang menginginkan jasa perbankan.
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Sukoharjo yang dikukuhkan oleh Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya terdiri dari Kepala OPD terkait, Kepala Perbankan se-Sukoharjo, Direktur Asuransi dan Bank Jateng Cabang Sukoharjo (diwakili pemimpin Bank Jateng Cabang Sukoharjo Agus Hastono).
Bupati Sukoharjo menyampaikan TPAKD Kabupaten Sukoharjo harus berkomitmen melakukan percepatan tingkat inklusi di Kabupaten Sukoharjo.
"Siswa-siswa yang ada di Sukoharjo diharapkan membuka rekening bank, selain meningkatkan tingkat inklusi keuangan, kita juga bisa mendidik anak-anak menabung sejak dini," tambahnya.
Baca juga: Bank Jateng sosialisasikan KUR dan transaksi nontunai ke perangkat desa