Boyolali (ANTARA) - Seratusan siswa SD Negeri di lereng Gunung Merapi Desa Klakah Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Senin, mendapatkan sosialisasi dari pemerintah desa setempat soal pola hidup sehat guna mencegah penyebaran corona virus disease (COVID-19).

Para siswa SD Negeri 1 dan 2 Desa Klakah tersebut selain mendapatkan sosialisasi soal pola hidup sehat untuk mencegah penyeran iCOVID-19, juga mendapatkan bantuan masker mencegah adanya virus.

Menurut Kepala Desa Klakah Selo Marwoto, kegiatan sosialisasi kepada SD Negeri Klakah 1 dan 2 tersebut dalam menindaklanjuti instruksi dari Pemerintah dan Bupati Boyolali Seno Samodro terkait kasus COVID-19 di wilayah ini.

Baca juga: Klaim zero corona, Bupati Boyolali tetapkan siswa SD-SMP masuk sekolah

"Anak-anak SD di Desa Klakah tetap masuk sekolah, dan mereka mendapatkan sosialisasi soal polah hidup sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, makan makanan yang bernutrisi, vitamin, dan berolahraga. Anak-anak juga diberikan masker untuk melindungi penyebaran virus," kata Marwoto.

Menurut dia, anak-anak di Desa Klakah hingga sekarang semua sehat dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan normal, serta lancar seperti biasa.

"Kami terus bekerja sama dengan kepala sekolah dan guru untuk selalu memantau kesehatan anak-anak di sekolah masing-masing," katanya.

Menurut dia, jumlah siswa SD Negeri Klakah 1 ada sebanyak 127 anak, sedangkan SD Negeri Klakah 2 di Dukuh Bakalan ada sebanyak 112 anak.

"Kami terus melakukan pemantauan kondisi kesehatan anak-anak di Desa Klakah, dan bekerja sama dengan pihak sekolah dan orang tua," katanya.

Kepala SD Negeri Klakah 1 Usman mengatakan pihak menyambut baik dengan adanya sosialisasi dan bantuan masker untuk siswanya yang jumlahnya ada 127 siswa.

"Kami tetap melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa soal kasus COVID-19 ini. Pihak pemdes telah memberikan sosialisasi tentang pola hidup sehat dan bantuan masker untuk siswanya," katanya.

Sebelumnya, Bupati Boyolali Seno Samodro mengeluarkan kebijakan sekolah tingkat SD, SMP dan sederajat di Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, tetap masuk seperti biasa mengikuti kegiatan belajar mengajar meski wabah penyakit Corona (COVID-19) melanda Indonesia.

Menurut Bupati, terdapat seorang warganya dalam status pasien dalam pengawasan (PDP). Kondisinya saat ini dirawat di salah satu rumah sakit di Jawa Tengah dan masih dalam pemantauan. Namun, Boyolali hingga sekarang dilaporkan zero kasus COVID-19.

Kendati demikian, Pemkab Boyolali mengeluarkan kebijakan tidak meliburkan sekolah baik TK, SD, dan SMP di Boyolali, karena siswa di sekolah dinilai lebih mudah dikontrol, dibanding diliburkan di rumah.

"Jika siswa diliburkan di rumah, sedangkan orang tuanya sibuk bekerja tidak bisa memantau anaknya ke mana saja. Semua cara yang dilakukan setiap daerah itu, benar, dan yang terpenting hasilnya antisipasi kasus COVID-19," kata Bupati. 

Baca juga: Kasus corona di luar China melonjak hampir 11.000 dalam 24 jam terakhir
Baca juga: Proteksi diri dari COVID-19, Ganjar dorong masyarakat lakukan tes kesehatan




 

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024