Semarang (ANTARA) - Perum Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah memastikan ketersediaan beras di wilayah Jawa Tengah sampai saat ini masih dalam kondisi aman, tidak terpengaruh isu Covid-19.

"Kalau diamati, di Jateng tidak ada pengaruh kepanikan atau rush sembako, sehingga stok beras masih aman-aman saja," kata Kepala Perum Bulog Kanwil Jateng Basirun di Semarang, Jumat.

Basirun menyebutkan stok beras yang ada di sejumlah gudang Bulog Kanwil Jateng mencapai 107.076 ton.

Di Jateng, lanjut Basirun, tidak ada kepanikan pembelian sembako besar-besaran, sehingga stok pun hingga kini masih tetap aman, begitu juga dengan serapan beras secara harian pada beberapa hari ke belakang juga masih stabil.

Basirun menyebutkan realisasi KPSH saat ini rata-rata per hari 500 ton, sehingga stok beras yang ada masih sangat mencukupi untuk 7 hingga 8 bulan ke depan.

"Stok beras saat ini masih 107.076 ton. Masih sangat besar dan tersebar di 4 kantor cabang, yakni di Semarang 37.865 ton, Pati 17.802 ton, Surakarta 20.032 ton, dan Pekalongan 31.377 ton," katanya.

Baca juga: Beras analog ciptaan pelajar MAN 1 Kudus raih perunggu di Thailand (VIDEO)

Menurut Basirun stok beras yang tersedia tersebut masih terlalu besar, mengingat pada bulan April hingga Juni diprediksi memasuki musim panen.

"Kalau musim panen raya, otomatis serapan atau permintaan dari masyarakat terhadap beras Bulog akan turun, sehingga ketahanan stok bisa lebih lama lagi," katanya.

Dengan Stok yang cukup besar tersebut, akan mempengaruhi kemampuan Bulog untuk menyerap hasil panen petani, namun petani tidak perlu khawatir akan adanya harga jatuh, karena saat ini harga gabah kering panen di pasaran masih di atas Rp5.000/kg, sedangkan HPP gabah kering panen hanya Rp4.070/kg.

"Kondisi tersebut menunjukkan jika saat panen tiba, kemampuan pasar untuk menyerap hasil panen petani masih cukup baik," demikian Basirun.

Baca juga: Bulog Jateng kantongi stok 143.749 ton beras hadapi Natal dan Tahun Baru 2020

Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024