Banyumas (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyumas, Jawa Tengah melakukan observasi terhadap dua pasien dengan gejala demam, dengan merawat mereka di tempat isolasi Ruang Seruni rumah sakit itu,
"Isolasi dilakukan untuk pencegahan dini," kata Wakil Direktur Umum RSUD Banyumas dr. Noegroho Harbani di Banyumas, Rabu.
Dia menjelaskan salah seorang pasien berjenis kelamin perempuan yang diisolasi tersebut, baru dirujuk dari salah satu rumah sakit di Banyumas yang kebetulan tidak memiliki ruang isolasi secara memadai.
Baca juga: Gubernur Ganjar cek kesiapan RSUD Moewardi Surakarta tangani COVID-19
Ia mengatakan pasien berusia 26 tahun tersebut, sebenarnya memiliki riwayat penyakit asma namun disertai demam, batuk, dan suhu tubuh 37 derajat Celcius.
"Kebetulan baru pulang dari Singapura, bukan pekerja migran, sehingga dirujuk ke sini untuk pencegahan dan pengawasan," katanya.
Terkait dengan pasien berjenis kelamin perempuan yang lebih dahulu diisolasi sejak Selasa (3/3), Nugroho mengatakan, kondisinya telah membaik, sedangkan sampel swab sudah dikirim ke laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
"Untuk memastikan apakah yang bersangkutan terinfeksi virus corona atau tidak terinfeksi," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya belum bisa memastikan diagnosis terhadap pasien berusia 44 tahun yang diketahui baru pulang dari Hong Kong tersebut.
"Kondisi hari ini sadar penuh, demam masih, keluhan sudah berkurang, sudah dirontgen, sampel dikirim ke Jakarta semalam, standar dua hari sudah ada hasilnya," ujar dia.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan seorang pekerja migran asal Banyumas yang baru pulang dari Hong Kong dirujuk ke RSUD Banyumas untuk dirawat di ruang isolasi pada Selasa (3/3), setelah sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di daerah itu karena mengalami demam.
Baca juga: Jusuf Kalla: Pemerintah harus siapkan skenario terburuk atasi Covid-19
"Isolasi dilakukan untuk pencegahan dini," kata Wakil Direktur Umum RSUD Banyumas dr. Noegroho Harbani di Banyumas, Rabu.
Dia menjelaskan salah seorang pasien berjenis kelamin perempuan yang diisolasi tersebut, baru dirujuk dari salah satu rumah sakit di Banyumas yang kebetulan tidak memiliki ruang isolasi secara memadai.
Baca juga: Gubernur Ganjar cek kesiapan RSUD Moewardi Surakarta tangani COVID-19
Ia mengatakan pasien berusia 26 tahun tersebut, sebenarnya memiliki riwayat penyakit asma namun disertai demam, batuk, dan suhu tubuh 37 derajat Celcius.
"Kebetulan baru pulang dari Singapura, bukan pekerja migran, sehingga dirujuk ke sini untuk pencegahan dan pengawasan," katanya.
Terkait dengan pasien berjenis kelamin perempuan yang lebih dahulu diisolasi sejak Selasa (3/3), Nugroho mengatakan, kondisinya telah membaik, sedangkan sampel swab sudah dikirim ke laboratorium Balitbangkes Kementerian Kesehatan.
"Untuk memastikan apakah yang bersangkutan terinfeksi virus corona atau tidak terinfeksi," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya belum bisa memastikan diagnosis terhadap pasien berusia 44 tahun yang diketahui baru pulang dari Hong Kong tersebut.
"Kondisi hari ini sadar penuh, demam masih, keluhan sudah berkurang, sudah dirontgen, sampel dikirim ke Jakarta semalam, standar dua hari sudah ada hasilnya," ujar dia.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan seorang pekerja migran asal Banyumas yang baru pulang dari Hong Kong dirujuk ke RSUD Banyumas untuk dirawat di ruang isolasi pada Selasa (3/3), setelah sempat menjalani perawatan di salah satu rumah sakit swasta di daerah itu karena mengalami demam.
Baca juga: Jusuf Kalla: Pemerintah harus siapkan skenario terburuk atasi Covid-19