Magelang (ANTARA) - Operator penyediaan dan pelayanan air bersih untuk wilayah barat DKI Jakarta PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) membangun ruang praktik unit operasi dan proses di Kampus Akademi Teknik Tirta Wiyata (Akatirta) Magelang, Jawa Tengah.

Presiden Direktur Palyja Robert Rerimasie di Magelang, Selasa, mengatakan pihaknya melakukan penandatanganan dan peletakan batu pertama pembangunan prasarana pendidikan di Akatirta Magelang sebagai wujud program CSR skala nasional berfokus pada pendidikan.

Ia menyampaikan prasarana pendidikan berupa ruang praktik unit operasi dan proses di Kampus Akatirta ini akan dibangun sekitar 4 bulan dengan dana Rp350 juta. Palyja juga menyediakan tenaga pengawasan proses pembangunan dan sarana teknis untuk pembuatan workshop.

"Sebagai satu-satunya akademi lingkungan bidang air minum di Indonesia, kerja sama ini kami pandang penting dan strategis dilakukan Palyja untuk mendukung upaya meningkatkan mutu pendidikan serta menyediakan tenaga profesional dalam bidang air dan sanitasi," katanya.

Robert menuturkan ruang yang dibangun nantinya sebagai ruang praktik mahasiswa dalam mempelajari dan mengembangkan ketrampilan di instalasi pengolahan air minum.

"Dengan tersedianya ruang workshop ini, kegiatan belajar yang kondusif dan efektif di Akatirta dapat tercipta," katanya.

Ia mengatakan sebagai perwujudan salah satu visi Palyja untuk menjadi perusahaan yang memberikan manfaat kepada publik dan lingkungan, sejak tahun 2019 Palyja telah mencanangkan program CSR skala nasional berfokus pendidikan dan air untuk semua.

"Fokus pada pendidikan, selain program kerja sama ini, Palyja juga telah sukses melaksanakan program beasiswa 'Palyja untuk Rumah Gemilang Indonesia' di tahun 2019 yang akan kembali dilakukan pada tahun ini," katanya.

Menurut dia program Palyja untuk Akatirta ini merupakan sumbangsih Palyja dalam mendukung peningkatan kualitas SDM Indonesia pada umumnya dan industri pengelolaan air bersih dan sanitasi pada khususnya.

Direktur Akatirta Magelang Suparto Edi Sucahyo mengatakan selain mendapat bantuan pembangunan ruang praktik unit operasi dan proses dari Palyja, Akatirta juga mendapat bantuan pembangunan ruang praktik jaringan perpipaan dari PD Perpamsi Provinsi DKI Jakarta senilai Rp150 juta.

"Dalam pembangunan ruang praktik jaringan perpipaan ini membutuhkan total dana Rp235,72 juta sehingga kekurangannya dari dana penyertaan Akatirta Rp85,72 juta," katanya.

Ia mengatakan belum adanya ruang praktik tersebut, bukan berarti para mahasiswa selama ini tidak melakukan praktik.

"Selama ini mahasiswa melakukan praktik di halaman kampus, dengan sistem bongkar pasang sehingga perlengkapan atau peralatannya mudah rusak. Kami sampaikan banyak terima kasih kepada Palyja dan PD Perpamsi Provinsi DKI Jakarta atas bantuan ruang praktik ini sehingga pembelajaran di kampus ini semakin baik," katanya. 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Immanuel Citra Senjaya
Copyright © ANTARA 2024