Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan uji coba fasilitas "command center" atau pusat komando terkait sosialisasi sensus penduduk secara online bersama beberapa kecamatan yang dipimpin oleh Wakil Bupati Magelang Edi Cahyana.
Edi Cahyana di Magelang, Senin, mengatakan uji coba fasilitas command center berjalan dengan lancar meskipun masih ada sedikit perbaikan terkait kualitas suara dan gambar sehingga koordinasi dengan masing-masing kecamatan semakin cepat dan lebih efisien.
"Alhamdulilah uji coba Command Center hari ini berjalan dengan baik. Artinya secara visual gambar dan suara bisa ditangkap dengan baik di beberapa kecamatan dan desa. Tentu hal ini harus ditindaklanjuti supaya ke depan bisa lebih baik lagi kaitan dengan kualitas gambar dan suaranya," katanya.
Ia berharap fasilitas ini dapat terintegrasi dengan 372 desa yang ada di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Warga Magelang didorong gunakan sensus penduduk daring
Edi juga meminta agar tim teknis untuk segera memperbaiki beberapa kekurangan yang terdapat di Kecamatan Mungkid dan Mertoyudan.
"Karena ini baru uji coba pertama kali, maka saya minta agar tim teknis bisa segera memperbaiki," katanya.
Ia juga berharap dengan adanya fasilitas command center dapat lebih efisiensi waktu sehingga segala kebijakan yang akan dilakukan oleh bupati bisa langsung tersampaikan kepada jajaran di kecamatan dan desa.
"Apa yang terjadi di masyarakat bisa langsung tersampaikan kepada Pemkab Magelang. Begitu juga dengan kebijakan-kebijakan pemkab akan lebih mengena dan tepat sasaran," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyampaikan command center ini setidaknya akan membantu dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan juga proses pembangunan.
Menurut dia fasilitas tersebut merupakan bagian untuk mengikuti pola teknologi informasi yang harus dihadapi bersama ke depan.
Oleh karena itu, katanya dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat mempermudah kepala daerah untuk berkoordinasi dengan bawahan, dalam hal ini perangkat kecamatan dan desa dan tidak harus tatap muka secara langsung dengan menggunakan teknologi ini.
"Oleh karena itu, fasilitas ini dirasa lebih cepat, efisien, dan efektif," katanya.
Baca juga: Indonesia lakukan sensus serentak bersama 54 negara pada 2020
Edi Cahyana di Magelang, Senin, mengatakan uji coba fasilitas command center berjalan dengan lancar meskipun masih ada sedikit perbaikan terkait kualitas suara dan gambar sehingga koordinasi dengan masing-masing kecamatan semakin cepat dan lebih efisien.
"Alhamdulilah uji coba Command Center hari ini berjalan dengan baik. Artinya secara visual gambar dan suara bisa ditangkap dengan baik di beberapa kecamatan dan desa. Tentu hal ini harus ditindaklanjuti supaya ke depan bisa lebih baik lagi kaitan dengan kualitas gambar dan suaranya," katanya.
Ia berharap fasilitas ini dapat terintegrasi dengan 372 desa yang ada di Kabupaten Magelang.
Baca juga: Warga Magelang didorong gunakan sensus penduduk daring
Edi juga meminta agar tim teknis untuk segera memperbaiki beberapa kekurangan yang terdapat di Kecamatan Mungkid dan Mertoyudan.
"Karena ini baru uji coba pertama kali, maka saya minta agar tim teknis bisa segera memperbaiki," katanya.
Ia juga berharap dengan adanya fasilitas command center dapat lebih efisiensi waktu sehingga segala kebijakan yang akan dilakukan oleh bupati bisa langsung tersampaikan kepada jajaran di kecamatan dan desa.
"Apa yang terjadi di masyarakat bisa langsung tersampaikan kepada Pemkab Magelang. Begitu juga dengan kebijakan-kebijakan pemkab akan lebih mengena dan tepat sasaran," katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang Adi Waryanto menyampaikan command center ini setidaknya akan membantu dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan masyarakat, dan juga proses pembangunan.
Menurut dia fasilitas tersebut merupakan bagian untuk mengikuti pola teknologi informasi yang harus dihadapi bersama ke depan.
Oleh karena itu, katanya dengan adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat mempermudah kepala daerah untuk berkoordinasi dengan bawahan, dalam hal ini perangkat kecamatan dan desa dan tidak harus tatap muka secara langsung dengan menggunakan teknologi ini.
"Oleh karena itu, fasilitas ini dirasa lebih cepat, efisien, dan efektif," katanya.
Baca juga: Indonesia lakukan sensus serentak bersama 54 negara pada 2020