Solo (ANTARA) - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus melakukan operasi pasar untuk komoditas bawang putih dan cabai rawit merah hingga harga dapat terkendali dan normal seperti semula.

"Yang kami inginkan adalah harga bawang putih dan cabai rawit merah bisa turun, yaitu bawang putih Rp30.000/kg, cabai rawit Rp35.000/kg, dan cabai merah keriting Rp30.000/kg," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi di sela operasi pasar di Pasar Gede Solo, Kamis.

Ia mengatakan Kementan terus mengupayakan pelaksanaan operasi pasar mulai hari ini dan dilanjutkan hingga harga tersebut tercapai. Sebagaimana diketahui, hingga saat ini harga kedua komoditas tersebut masih di atas harga normal dengan rata-rata di atas Rp50.000/kg.

Baca juga: Operasi pasar bawang putih siap digelar di Batang

Menurut dia, kali ini ada sebanyak 12 ton bawang putih yang dijual pada operasi pasar dan 10 ton cabai rawit merah dan merah keriting. Menurut dia, total tersebut peruntukannya untuk lima pasar di Kota Solo dan sebagian lagi disalurkan di Yogyakarta.

Ia mengatakan kenaikan harga kedua komoditas ini bukan hanya di Kota Solo tetapi juga di daerah lain. Bahkan, upaya serupa sudah dilakukan sejak tanggal 30 Januari 2020 di DKI Jakarta.

"Untuk Sumatera dan Jambi juga sudah dilakukan, hari ini di Solo. Kami sudah mengidentifikasi harga bawang putih dan cabai yang cukup tinggi terjadi di Ternate, Manado, Pontianak, Palembang, dan Bandung. Ini akan terus diperhatikan dan harapannya minggu depan bisa dilakukan (operasi pasar)," katanya.

Sementara itu, pada kesempatan tersebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan pemerintah hadir untuk masyarakat, termasuk dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

"Komoditas pertanian seperti cabai biasa naik turun harga, yang tidak biasa adalah naik atau turun berlebihan. Di sinilah peranan kami, bukan urusan kementerian A atau B. Ini jadi tugas bersama," katanya.

Mengenai komoditas bawang putih yang sempat mengalami kenaikan harga hingga Rp70.000/kg seiring dengan merebaknya isu virus corona, dikatakannya, kondisi tersebut tidak berpengaruh pada stok dalam negeri.

"Mau ada atau tidak (virus corona), stok kita masih banyak, yaitu 80.000-120.000 ton. Pedagang sempat panik mungkin karena distributor kasih keluar sedikit-sedikit agar nanti harga naik. Kalau memang ada penimbunan, tangkap saja," katanya.

Selain stok tersebut, dikatakannya, para petani dalam negeri juga akan memanen sebanyak 50.000 ton bawang putih tepatnya pada akhir Februari-akhir Maret.

"Ini untuk tiga bulan (stok) tidak masalah. Harapannya saat itu juga selesai virus. Kalaupun tidak ya kita tidak harus ambil dari China, bisa ambil dari India dan Amerika Serikat," katanya.

Baca juga: Pemkot Pekalongan dan Bulog gelar operasi pasar selama sepekan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024