Semarang (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk berkomitmen terus meningkatkan penyaluran gas bumi ke berbagai segmen salah satunya untuk penyalurkan pasokan gas ke Refinery Unit (RU) Balongan.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, Rabu menjelaskan pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan tersebut memberikan nilai tambah positif untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, optimasi biaya operasi kilang, serta pemanfaatan LPG sebagai energi berbasis fosil yang lebih tepat guna.
"Penyaluran gas bumi ke kilang Pertamina Balongan merupakan salah satu proyek strategis PGN dalam rangka konversi bahan bakar minyak dan LPG menjadi gas bumi," kata Rachmat.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 06 tahun 2016, RU Balongan merupakan kilang gas prioritas, sehingga pasokan gas dari Pertamina Grup akan diprioritaskan untuk RU Balongan.
Dalam proyek tersebut, lanjut Rachmat, Pertamina akan menggandeng PGN sebagai subholding gas untuk penyaluran gasnya karena kebutuhan tambahan gas untuk RU Balongan besar.
"Dengan kegiatan usaha tersebut, RU Balongan VI membutuhkan pasokan gas sekitar 40 BBTUD. Saat ini PGN grup melalui PT Pertagas telah melayani kebutuhan pengangkutan gas bumi sebesar 25 BBTUD dan pemenuhan kebutuhan gas bumi sekitar 5 BBTUD. Dengan proyek pengalihan penyaluran gas, hal ini dapat mengefisiensi penggunaan energi," kata Rachmat.
Baca juga: Arcandra Tahar terpilih jadi Komisaris Utama PGN
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan optimalisasi penyaluran pasokan gas ke RU Balongan dapat meningkatkan manfaat bagi Pertamina Group sebesar 57 Juta USD per tahun.
"Hal ini sejalan dengan rencana strategis PGN salah satunya adalah program Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina," kata Gigih.
Refinery Unit Balongan merupakan kilang minyak Pertamina yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat dengan kegiatan usaha utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM, nonBBM, dan Petrokimia, sedangkan produk unggulan RU Balongan antara lain gasoline, kerosene, industrial diesel fuel, propylene, LPG, decant oil, dan fuel oil.
"RU Balongan termasuk kilang yang relatif baru yang sudah menerapkan teknologi terkini, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. RU VI Balongan juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia. Dengan demikian," kata Rachmat.
PGN berharap optimalisasi penyaluran gas untuk RU Balongan dapat menunjang kelancaran kegiatan operasi, sekaligus semakin mendekatkan PGN dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional melalui distribusi gas bumi yang aman, handal, efisien, dan berwawasan lingkungan.
Baca juga: "Cek-klek" kompor gas menyala aman tanpa perlu ganti tabung (VIDEO)
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama, Rabu menjelaskan pemanfaatan gas bumi untuk RU Balongan tersebut memberikan nilai tambah positif untuk meningkatkan utilisasi gas bumi, optimasi biaya operasi kilang, serta pemanfaatan LPG sebagai energi berbasis fosil yang lebih tepat guna.
"Penyaluran gas bumi ke kilang Pertamina Balongan merupakan salah satu proyek strategis PGN dalam rangka konversi bahan bakar minyak dan LPG menjadi gas bumi," kata Rachmat.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 06 tahun 2016, RU Balongan merupakan kilang gas prioritas, sehingga pasokan gas dari Pertamina Grup akan diprioritaskan untuk RU Balongan.
Dalam proyek tersebut, lanjut Rachmat, Pertamina akan menggandeng PGN sebagai subholding gas untuk penyaluran gasnya karena kebutuhan tambahan gas untuk RU Balongan besar.
"Dengan kegiatan usaha tersebut, RU Balongan VI membutuhkan pasokan gas sekitar 40 BBTUD. Saat ini PGN grup melalui PT Pertagas telah melayani kebutuhan pengangkutan gas bumi sebesar 25 BBTUD dan pemenuhan kebutuhan gas bumi sekitar 5 BBTUD. Dengan proyek pengalihan penyaluran gas, hal ini dapat mengefisiensi penggunaan energi," kata Rachmat.
Baca juga: Arcandra Tahar terpilih jadi Komisaris Utama PGN
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan optimalisasi penyaluran pasokan gas ke RU Balongan dapat meningkatkan manfaat bagi Pertamina Group sebesar 57 Juta USD per tahun.
"Hal ini sejalan dengan rencana strategis PGN salah satunya adalah program Refinery Development Master Plan (RDMP) untuk mencapai efisiensi energi kilang Pertamina," kata Gigih.
Refinery Unit Balongan merupakan kilang minyak Pertamina yang berlokasi di Indramayu, Jawa Barat dengan kegiatan usaha utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi produk-produk BBM, nonBBM, dan Petrokimia, sedangkan produk unggulan RU Balongan antara lain gasoline, kerosene, industrial diesel fuel, propylene, LPG, decant oil, dan fuel oil.
"RU Balongan termasuk kilang yang relatif baru yang sudah menerapkan teknologi terkini, sehingga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. RU VI Balongan juga mempunyai nilai strategis dalam menjaga kestabilan pasokan BBM ke DKI Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya yang merupakan sentra bisnis dan pemerintahan Indonesia. Dengan demikian," kata Rachmat.
PGN berharap optimalisasi penyaluran gas untuk RU Balongan dapat menunjang kelancaran kegiatan operasi, sekaligus semakin mendekatkan PGN dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional melalui distribusi gas bumi yang aman, handal, efisien, dan berwawasan lingkungan.
Baca juga: "Cek-klek" kompor gas menyala aman tanpa perlu ganti tabung (VIDEO)