Magelang (ANTARA) - Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kota Magelang menyerahkan bantuan kepada korban terdampak tumbangnya pohon beringin yang menimpa rumah Sudiyono, warga Kampung Potrosaran 3, Kelurahan Potrobangsan, Kota Magelang.
Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp12 juta tersebut diserahkan Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono didampingi Ketua Baznas Kota Magelang Rachmat Rifai kepada Sudiyono, di Magelang, Selasa.
Joko menyatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa warga Kampung Potrosaran 3 yang rumahnya tertimpa cabang pohon beringin tua yang ada di tengah perkampungan penduduk pada Jumat (31/1).
Menurut dia bantuan yang diberikan merupakan salah satu perhatian dan wujud kehadiran pemerintah saat warganya mengalami musibah.
"Pemerintah harus hadir di tengah rakyat, apalagi ketika mereka mengalami musibah dan bantuan ini setidaknya meringankan beban mereka yang mengalami musibah," katanya.
Ia mengajak agar semua elemen masyarakat memelihara solidaritas dan gotong-royong sehingga ketika terjadi bencana segera bisa diatasi.
Joko meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang untuk mengecek semua pohon yang sudah tua atau lapuk batangnya untuk ditebang karena dapat membahayakan.
"Saya telah memerintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek keberadaan pohon-pohon yang sudah tua dan lapuk untuk ditebang, sehingga tidak menimbulkan korban material maupun nyawa manusia," katanya.
Pada kesempatan tersebut Joko juga menyerahkan bantuan uang secara pribadi untuk membantu pembiayaan pemotongan pohon beringin tersebut.
"Setiap harinya, proses pemotongan pohon beringin ini memerlukan dana sebesar Rp800.000 dan saat ini sudah berjalan sekitar delapan hari. Diharapkan uang yang jumlahnya sedikit dari saya, bisa membantu masyarakat di sini untuk merampungkan pemotongan pohon ini," katanya.
Sudiyono menjelaskan tumbangnya pohon beringin yang telah berumur puluhan tahun tersebut terjadi pada Jumat (31/1) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Mungkin pohon tersebut sudah tua dan lapuk, karena saat kejadian tersebut tidak ada angin dan tidak ada hujan," katanya.
Saat kejadian dirinya bersama istri dan satu orang anaknya sedang ada di dalam rumah yang berukuran 7 x 8 meter tersebut dan tiba-tiba pohon beringin itu menimpa rumahnya dan dia beserta keluarganya dapat menyelamatkan diri meskipun akhirnya rumah yang telah ditempati sejak 1977 itu rata dengan tanah.
Selain meratakan rumah Sudiyono, pohon beringin tersebut juga merusak atap rumah milik Atib, Suryana, Wisnu dan Karsuni.
Bantuan berupa uang tunai sebesar Rp12 juta tersebut diserahkan Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono didampingi Ketua Baznas Kota Magelang Rachmat Rifai kepada Sudiyono, di Magelang, Selasa.
Joko menyatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa warga Kampung Potrosaran 3 yang rumahnya tertimpa cabang pohon beringin tua yang ada di tengah perkampungan penduduk pada Jumat (31/1).
Menurut dia bantuan yang diberikan merupakan salah satu perhatian dan wujud kehadiran pemerintah saat warganya mengalami musibah.
"Pemerintah harus hadir di tengah rakyat, apalagi ketika mereka mengalami musibah dan bantuan ini setidaknya meringankan beban mereka yang mengalami musibah," katanya.
Ia mengajak agar semua elemen masyarakat memelihara solidaritas dan gotong-royong sehingga ketika terjadi bencana segera bisa diatasi.
Joko meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang untuk mengecek semua pohon yang sudah tua atau lapuk batangnya untuk ditebang karena dapat membahayakan.
"Saya telah memerintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek keberadaan pohon-pohon yang sudah tua dan lapuk untuk ditebang, sehingga tidak menimbulkan korban material maupun nyawa manusia," katanya.
Pada kesempatan tersebut Joko juga menyerahkan bantuan uang secara pribadi untuk membantu pembiayaan pemotongan pohon beringin tersebut.
"Setiap harinya, proses pemotongan pohon beringin ini memerlukan dana sebesar Rp800.000 dan saat ini sudah berjalan sekitar delapan hari. Diharapkan uang yang jumlahnya sedikit dari saya, bisa membantu masyarakat di sini untuk merampungkan pemotongan pohon ini," katanya.
Sudiyono menjelaskan tumbangnya pohon beringin yang telah berumur puluhan tahun tersebut terjadi pada Jumat (31/1) sekitar pukul 16.30 WIB.
"Mungkin pohon tersebut sudah tua dan lapuk, karena saat kejadian tersebut tidak ada angin dan tidak ada hujan," katanya.
Saat kejadian dirinya bersama istri dan satu orang anaknya sedang ada di dalam rumah yang berukuran 7 x 8 meter tersebut dan tiba-tiba pohon beringin itu menimpa rumahnya dan dia beserta keluarganya dapat menyelamatkan diri meskipun akhirnya rumah yang telah ditempati sejak 1977 itu rata dengan tanah.
Selain meratakan rumah Sudiyono, pohon beringin tersebut juga merusak atap rumah milik Atib, Suryana, Wisnu dan Karsuni.