Wonosoibo (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan keuangan desa tahun 2020 melalui 219 kegiatan di Kabupaten Wonosobo mencapai Rp62 miliar, kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Provinsi Jawa Tengah, Sarwo Pramono.
Sarwo di Temanggung, Selasa, meminta para kades untuk benar-benar mengoptimalkan manfaat bantuan keuangan tersebut, guna mendukung program-program prioritas yang mampu menjadi pengungkit peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Wonosobo optimalkan pengawasan peredaran obat dan makanan ilegal
Ia menyampaikan hal tersebut pada acara sosialisasi bantuan keuangan desa untuk wilayah eks-Karesidenan Kedu di Pendopo Kabupaten Wonosobo.
Sarwo menyampaikan tujuan dari pemberian bantuan keuangan kepada desa terutama untuk meningkatkan partsipasi masyarakat dan kemandirian dalam membangun desa berdasarkan kekuatan sumber daya lokal.
"Harapannya dengan adanya bantuan keuangan kepada pemerintah desa ini tentunya agar desa semakin berdaya, masyarakat juga semakin sejahtera sehingga ujungnya adalah angka warga miskin bisa terus berkurang," katanya.
Ia menuturkan dengan total anggaran sekitar Rp28 triliun, Pemprov Jateng tidak mungkin bekerja sendiri untuk mengurangi kemiskinan sehingga diperlukan dukungan dari pemerintah daerah agar upaya mengentaskan warga miskin ke jenjang yang lebih sejahtera segera dicapai.
Baca juga: Festival Isi Piringku upaya pencegahan kekerdilan di Wonosobo
Menurut dia Pemprov Jateng bekerja keras agar posisi kemiskinan di Jateng yang masih ada di angka 10,58 persen bisa diturunkan hingga di bawah 10 persen.
"Secara nasional, Jateng ada di peringkat 20 provinsi termiskin, namun dalam hal jumlah penduduk miskin, Jateng merupakan yang terbesar kedua setelah Jawa Timur," katanya.
Ia mengatakan hal ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk benar-benar mendukung upaya nyata demi terwujudnya visi Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari seperti telah tertuang dalam RPJMD 2018-2023.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo menegaskan kepada para kepala desa agar Bankeu Pemdes dari Pemprov Jawa Tengah dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Namun demikian, bantuan keuangan ini bersifat stimulan dan harus didukung dengan swadaya masyarakat, karena bantuan yang diberikan ini sebagai bentuk dukungan daerah kepada pemerintah desa untuk membiayai kegiatan yang ada. Jadi sekali lagi saya berharap para kades untuk benar-benar memanfatkan bantuan tersebut dan menggunakannya sesuai skala prioritas di desa masing-masing," katanya.
Sarwo di Temanggung, Selasa, meminta para kades untuk benar-benar mengoptimalkan manfaat bantuan keuangan tersebut, guna mendukung program-program prioritas yang mampu menjadi pengungkit peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Wonosobo optimalkan pengawasan peredaran obat dan makanan ilegal
Ia menyampaikan hal tersebut pada acara sosialisasi bantuan keuangan desa untuk wilayah eks-Karesidenan Kedu di Pendopo Kabupaten Wonosobo.
Sarwo menyampaikan tujuan dari pemberian bantuan keuangan kepada desa terutama untuk meningkatkan partsipasi masyarakat dan kemandirian dalam membangun desa berdasarkan kekuatan sumber daya lokal.
"Harapannya dengan adanya bantuan keuangan kepada pemerintah desa ini tentunya agar desa semakin berdaya, masyarakat juga semakin sejahtera sehingga ujungnya adalah angka warga miskin bisa terus berkurang," katanya.
Ia menuturkan dengan total anggaran sekitar Rp28 triliun, Pemprov Jateng tidak mungkin bekerja sendiri untuk mengurangi kemiskinan sehingga diperlukan dukungan dari pemerintah daerah agar upaya mengentaskan warga miskin ke jenjang yang lebih sejahtera segera dicapai.
Baca juga: Festival Isi Piringku upaya pencegahan kekerdilan di Wonosobo
Menurut dia Pemprov Jateng bekerja keras agar posisi kemiskinan di Jateng yang masih ada di angka 10,58 persen bisa diturunkan hingga di bawah 10 persen.
"Secara nasional, Jateng ada di peringkat 20 provinsi termiskin, namun dalam hal jumlah penduduk miskin, Jateng merupakan yang terbesar kedua setelah Jawa Timur," katanya.
Ia mengatakan hal ini harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah untuk benar-benar mendukung upaya nyata demi terwujudnya visi Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari seperti telah tertuang dalam RPJMD 2018-2023.
Sekretaris Daerah Kabupaten Wonosobo One Andang Wardoyo menegaskan kepada para kepala desa agar Bankeu Pemdes dari Pemprov Jawa Tengah dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
"Namun demikian, bantuan keuangan ini bersifat stimulan dan harus didukung dengan swadaya masyarakat, karena bantuan yang diberikan ini sebagai bentuk dukungan daerah kepada pemerintah desa untuk membiayai kegiatan yang ada. Jadi sekali lagi saya berharap para kades untuk benar-benar memanfatkan bantuan tersebut dan menggunakannya sesuai skala prioritas di desa masing-masing," katanya.