Purwokerto (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggelar pelatihan "water rescue" atau teknik penyelamatan kecelakaan di dalam air bagi 35 orang dari Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) se-eks Keresidenan Pekalongan dan Banyumas, Jawa Tengah.

"Alhamdulillah, kami telah melaksanakan pelatihan 'Disaster Emergency and Relief Management (DERM)-ACT' di Waduk Cacaban, Kabupaten Tegal, pada tanggal 6 Februari 2020," kata Pelaksana Tugas Kepala Cabang ACT Purwokerto Andi Rahmanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin.

Ia mengatakan pelatihan dalam rangka "roadshow" DERM-ACT tersebut agar relawan makin siap dan paham mengenai bagaimana melakukan penanganan ketika bencana datang.

Hal itu, katanya, disebabkan wilayah eks-Keresidenan Banyumas daerah paling rawan bencana di Jawa Tengah sesuai dengan peta bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Salah seorang pemateri DERM-ACT Pusat, Lukman Solehudin, mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka penguatan tim daerah, khususnya yang berkaitan dengan keahlian "water rescue".

Baca juga: Tim SAR lanjutkan pencarian korban Sungai Bener Banyumas

Ia menjelaskan peserta pelatihan diberikan cara-cara melakukan pertolongan saat terjadi musibah di air serta mengantisipasi kemungkinan yang terjadi, sehingga dapat meningkatkan kesigapan penanganan bencana oleh relawan.

"Diharapkan nanti daerah mempunyai tim yang mampu melakukan penyelamatan, khususnya di air, sesuai pelatihan kali ini adalah water rescue," katanya.

Dia mengatakan peserta pelatihan diberi pemahaman tentang materi dasar-dasar penyelamatan dan pengenalan alat pelindung diri (APD) dan perlengkapan pendukung "water reacue", seperti perahu karet dan dayung beserta kegunaannya.

Selain itu, lanjut dia, peserta pelatihan juga diberikan praktik langsung penyelamatan di air oleh para instruktur.

Ketua MRI Kabupaten Banyumas Aldi Setia Pambudi mengatakan pelatihan itu bagian dari agenda peningkatan kesigapan pertolongan di air.

"Pelatihan kemarin (6/2) merupakan salah satu dari serangkaian agenda 'upgrading' relawan, terutama bagi teman-teman relawan yang berada di klaster 'rescue', sedangkan bagi relawan baru pasti jadi pengalaman tersendiri, dan bagi relawan 'rescue' yang berpengalaman bisa menjadi sarana latihan kembali, karena tidak ada orang yang ahli tanpa berlatih," katanya.

Ia mengharapkan materi yang diperoleh selama pelatihan dapat menjadi bekal dan pengetahuan bagi relawan agar siap diterjunkan di lokasi bencana meskipun potensi banjir di Banyumas tidak besar, kesiapsiagaan tetap harus ditingkatkan.

Baca juga: Tim SAR cari korban tenggelam di Sungai Bener Banyumas
Baca juga: Jasad korban tenggelam di Kebumen berhasil dievakusai Tim SAR gabungan

Pewarta : Sumarwoto
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024