Banyumas (ANTARA) - Tim "search and rescue" (SAR) gabungan melanjutkan operasi pencarian terhadap seorang pemuda yang diduga tenggelam di Sungai Bener, kata Koordinator Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC BPBD) Kabupaten Banyumas Kusworo.
"Hari ini, kami melanjutkan operasi SAR untuk mencari keberadaan korban atas nama Kuatno (19), warga Desa Wiradadi RT 02 RW 02, Kecamatan Sokaraja, Banyumas. Korban yang diketahui memiliki keterbatasan mental diduga terpeleset di Sungai Bener pada Minggu (3/3) dini hari saat hendak buang air besar," katanya di Banyumas, Senin.
Sebelum melanjutkan operasi pencarian pada Senin (4/3) pagi, kata dia, tim SAR gabungan berkumpul di Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, yang bersebelahan dengan pertemuan Sungai Pelus dan Sungai Bener.
Selanjutnya, tim SAR dibagi menjadi tiga regu dengan titik berangkat berbeda dan akan melakukan penyisiran hingga Bendung Gerak Serayu.
Sementara itu, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra mengatakan dalam operasi pencarian yang dilaksanakan pada hari Minggu (3/3), tim SAR dibagi menjadi dua regu.
"Regu pertama menyisir dari lokasi kejadian hingga jembatan Desa Pekaja, sedangkan tim kedua menyisir dari jembatan Desa Pekaja hingga jembatan Desa Kalibagor. Operasi pencarian tersebut dihentikan sementara untuk istirahat dan salat Zuhur," katanya.
Usai istirahat dan melaksanakan salat zuhur, kata dia, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Bener dari jembatan Desa Kalibagor hingga pertemuan dengan Sungai Pelus di Grumbul Kaliencit, Desa Pajerukan.
Akan tetapi setelah dilakukan pencarian hingga radius lebih kurang 9 kilometer dari lokasi kejadian, korban belum ditemukan.
"Oleh karena situasi sudah malam, kami putusan operasi pencarian dihentikan dan dilanjutkan pagi ini," katanya.
Seperti diwartakan, Kuatno diduga terpeleset dan tenggelam di Sungai Bener saat buang air besar pada hari Minggu (3/3) sekitar pukul 01.30 WIB dan baru diketahui sekitar pukul 03.00 WIB saat keluarga mengetahui jika korban tidak berada di dalam kamarnya.
Dugaan tersebut muncul informasi dari keluarga, korban memiliki kebiasaan buang air besar di Sungai Bener yang berada di belakang rumahnya setiap pukul 01.30 WIB tanpa memberi tahu keluarga.
Selain itu, keluarga juga menemukan celana Kuatno tergeletak di dapur seperti biasa yang dilakukan korban setiap hendak buang air besar di Sungai Bener.
"Hari ini, kami melanjutkan operasi SAR untuk mencari keberadaan korban atas nama Kuatno (19), warga Desa Wiradadi RT 02 RW 02, Kecamatan Sokaraja, Banyumas. Korban yang diketahui memiliki keterbatasan mental diduga terpeleset di Sungai Bener pada Minggu (3/3) dini hari saat hendak buang air besar," katanya di Banyumas, Senin.
Sebelum melanjutkan operasi pencarian pada Senin (4/3) pagi, kata dia, tim SAR gabungan berkumpul di Desa Pajerukan, Kecamatan Kalibagor, Banyumas, yang bersebelahan dengan pertemuan Sungai Pelus dan Sungai Bener.
Selanjutnya, tim SAR dibagi menjadi tiga regu dengan titik berangkat berbeda dan akan melakukan penyisiran hingga Bendung Gerak Serayu.
Sementara itu, Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas Ady Candra mengatakan dalam operasi pencarian yang dilaksanakan pada hari Minggu (3/3), tim SAR dibagi menjadi dua regu.
"Regu pertama menyisir dari lokasi kejadian hingga jembatan Desa Pekaja, sedangkan tim kedua menyisir dari jembatan Desa Pekaja hingga jembatan Desa Kalibagor. Operasi pencarian tersebut dihentikan sementara untuk istirahat dan salat Zuhur," katanya.
Usai istirahat dan melaksanakan salat zuhur, kata dia, tim SAR gabungan kembali melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Bener dari jembatan Desa Kalibagor hingga pertemuan dengan Sungai Pelus di Grumbul Kaliencit, Desa Pajerukan.
Akan tetapi setelah dilakukan pencarian hingga radius lebih kurang 9 kilometer dari lokasi kejadian, korban belum ditemukan.
"Oleh karena situasi sudah malam, kami putusan operasi pencarian dihentikan dan dilanjutkan pagi ini," katanya.
Seperti diwartakan, Kuatno diduga terpeleset dan tenggelam di Sungai Bener saat buang air besar pada hari Minggu (3/3) sekitar pukul 01.30 WIB dan baru diketahui sekitar pukul 03.00 WIB saat keluarga mengetahui jika korban tidak berada di dalam kamarnya.
Dugaan tersebut muncul informasi dari keluarga, korban memiliki kebiasaan buang air besar di Sungai Bener yang berada di belakang rumahnya setiap pukul 01.30 WIB tanpa memberi tahu keluarga.
Selain itu, keluarga juga menemukan celana Kuatno tergeletak di dapur seperti biasa yang dilakukan korban setiap hendak buang air besar di Sungai Bener.