Semarang (ANTARA) - Provinsi Yogyakarta berhasil meraih dua predikat sebagai Most Improved Region dan Best Region dalam tingkat kecakapan berbahasa Inggris di ajang EF EPI Awards 2019 dan penghargaan diserahkan langsung Director of Corporate Affairs EF Indonesia Juli Simatupang kepada perwakilan Pemerintah Daerah DIY, Asisten Sekretaris Daerah DIY, Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat Umar Priyono di Kepatihan Danurejan, Yogyakarta, Senin.
Laporan EF EPI edisi ke-9 tahun 2019 yang telah dipublikasikan bersamaan dengan EF EPI Awards menunjukkan skor kecakapan bahasa Inggris di wilayah Yogyakarta mengalami peningkatan paling tinggi dibandingkan dengan 10 wilayah lainnya di Indonesia, dari skor 53.21 menjadi 54.46 (yoy) atau naik +1.25 dari tahun sebelumnya dan Yogyakarta termasuk dalam kategori tingkat kecakapan menengah atau moderate level.
Kecakapan menengah tersebut menunjukkan jika masyarakat Yogyakarta secara umum telah mampu memahami lirik lagu dengan baik, berpartisipasi dalam pertemuan mengenai bidang keahlian tertentu dan melakukan korespondensi secara profesional, terkait hal atau bidang yang dikuasainya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Director of Corporate Affairs EF Indonesia Juli Simatupang mengatakan pencapaian yang diraih Yogyakarta dicapai melalui usaha dan upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah melalui kebijakan dan beragam program serta pihak lain termasuk swasta yang turut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah untuk mendorong peningkatan kemampuan bahasa Inggris didukung semangat belajar yang tinggi dari seluruh masyarakat.
Pada kesempatan tersebut Umar Priyono, Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat mengatakan penghargaan yang diberikan EF Education First kepada Yogyakarta merupakan salah satu hasil kerja nyata dari kesungguhan semua pihak yang terlibat dalam peningkatan kemampuan bahasa Inggris masyarakat di Yogyakarta.
Sebagai bentuk dukungan dan upaya untuk terus membantu peningkatan kemahiran berbahasa Inggris masyarakat Indonesia termasuk Yogyakarta, EF Education First menyosialisasikan dan memberikan EF Standard English Test (EF SET), yang hasilnya dapat dipergunakan oleh instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan di provinsi Yogyakarta sebagai referensi untuk mengetahui tingkat kecakapan bahasa Inggris yang dimiliki.
EF SET merupakan tes bahasa Inggris online yang dikembangkan oleh pakar dan peneliti terkemuka di dunia, memiliki sertifikasi standar internasional yang mengacu pada Common European Framework Reference (CEFR) atau dengan perkiraan skor setara TOEFL dan IELTS.
Hingga akhir 2019 lalu, tes tersebut telah diikuti oleh 2,3 juta orang dewasa dari 100 negara di dunia dan tahun ini, EF juga mengadakan sosialisasi roadshow ke sekolah-sekolah di Indonesia, dan telah diikuti oleh lebih dari tiga ribu siswa/i SMA dan kejuruan.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pembelajaran di EF, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia di antaranya, bisa dicapai melalui keterampilan berkomunikasi serta kemampuan berbahasa Inggris, dimana dari dua kemampuan ini akan terbuka peluang besar bagi kita untuk memiliki pengetahuan dan wawasan internasional, memperluas network, serta meningkatkan daya saing dalam menghadapi persaingan global," tutup Juli.
Laporan EF EPI edisi ke-9 tahun 2019 yang telah dipublikasikan bersamaan dengan EF EPI Awards menunjukkan skor kecakapan bahasa Inggris di wilayah Yogyakarta mengalami peningkatan paling tinggi dibandingkan dengan 10 wilayah lainnya di Indonesia, dari skor 53.21 menjadi 54.46 (yoy) atau naik +1.25 dari tahun sebelumnya dan Yogyakarta termasuk dalam kategori tingkat kecakapan menengah atau moderate level.
Kecakapan menengah tersebut menunjukkan jika masyarakat Yogyakarta secara umum telah mampu memahami lirik lagu dengan baik, berpartisipasi dalam pertemuan mengenai bidang keahlian tertentu dan melakukan korespondensi secara profesional, terkait hal atau bidang yang dikuasainya dengan menggunakan bahasa Inggris.
Director of Corporate Affairs EF Indonesia Juli Simatupang mengatakan pencapaian yang diraih Yogyakarta dicapai melalui usaha dan upaya yang dilakukan baik oleh pemerintah melalui kebijakan dan beragam program serta pihak lain termasuk swasta yang turut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah untuk mendorong peningkatan kemampuan bahasa Inggris didukung semangat belajar yang tinggi dari seluruh masyarakat.
Pada kesempatan tersebut Umar Priyono, Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Pemberdayaan Sumber Daya Masyarakat mengatakan penghargaan yang diberikan EF Education First kepada Yogyakarta merupakan salah satu hasil kerja nyata dari kesungguhan semua pihak yang terlibat dalam peningkatan kemampuan bahasa Inggris masyarakat di Yogyakarta.
Sebagai bentuk dukungan dan upaya untuk terus membantu peningkatan kemahiran berbahasa Inggris masyarakat Indonesia termasuk Yogyakarta, EF Education First menyosialisasikan dan memberikan EF Standard English Test (EF SET), yang hasilnya dapat dipergunakan oleh instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan di provinsi Yogyakarta sebagai referensi untuk mengetahui tingkat kecakapan bahasa Inggris yang dimiliki.
EF SET merupakan tes bahasa Inggris online yang dikembangkan oleh pakar dan peneliti terkemuka di dunia, memiliki sertifikasi standar internasional yang mengacu pada Common European Framework Reference (CEFR) atau dengan perkiraan skor setara TOEFL dan IELTS.
Hingga akhir 2019 lalu, tes tersebut telah diikuti oleh 2,3 juta orang dewasa dari 100 negara di dunia dan tahun ini, EF juga mengadakan sosialisasi roadshow ke sekolah-sekolah di Indonesia, dan telah diikuti oleh lebih dari tiga ribu siswa/i SMA dan kejuruan.
"Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dalam meningkatkan pembelajaran di EF, serta berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendukung peningkatan kualitas SDM di Indonesia di antaranya, bisa dicapai melalui keterampilan berkomunikasi serta kemampuan berbahasa Inggris, dimana dari dua kemampuan ini akan terbuka peluang besar bagi kita untuk memiliki pengetahuan dan wawasan internasional, memperluas network, serta meningkatkan daya saing dalam menghadapi persaingan global," tutup Juli.