Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito mengingatkan jajaran Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata untuk meningkatkan kinerjanya setelah menempat gedung baru di Jalan Diponegoro Nomor 33 Kelurahan Cacaban, Kota Magelang.
"Lebih optimal dalam bekerja dan melayani masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Kamis.
Sebelumnya, Disporapar menempati gedung di Jalan Gatot Subroto di depan kompleks Akademi Militer di Kota Magelang.
Ia menyebut adanya tiga hal strategis yang harus dioptimalkan dalam kinerja instansi tersebut yakni, kepemudaan, olahraga, dan pariwisata.
Peresmian kantor baru bagi instansi itu berlangsung pada Rabu (29/1), melalui tasyakuran, pemotongan tumpeng, dan penggutingan bunga melati teronce, yang antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, Sekda Joko Budiyono, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah, perwakilan Polres Magelang Kota, Kodim 0705/Magelang, pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat, praktisi kepariwisataan, dan tokoh masyarakat.
Kantor baru Disporapar Kota Magelang berupa bangunan peninggalan zaman Hindia Belanda. Pihak Disporapar telah mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk memberikan status bangunan tersebut sebagai cagar budaya.
Baca juga: Disporapar Kota Magelang Gelar Lomba Paskibra SMP
Sigit menjelaskan sebelum perbaikan gedung kuno untuk kemudian menjadi kantor baru Disporapar itu, telah dilakukan koordinasi dengan pihak ketiga agar rehab gedung tersebut tetap mempertahankan keaslian bentuk bangunan.
"Sudah kami lakukan sebelum bangun. Kami pemerintah taat dan patuh, bentuknya tidak kami ubah," katanya.
Ia mengaku ada beberapa bagian bangunan yang harus diganti lantaran lapuk termakan usia.
"Kalau ada konstruksi yang mengkhawatirkan kami ganti. Tapi bentuk aslinya kami pertahankan, termasuk atap diganti. Namanya puluhan tahun kondisi bangunan, bocor, lama-lama lapuk," katanya.
Kepala Disporapar Kota Magelang Jarwadi menjelaskan rehab gedung itu sejak 19 Juli 2019 hingga 24 Desember 2019. Keaslian bangunan yang dipertahankan, antara lain bagian lantai, dinding, pintu, dan jendela.
"Ada bangunan lama yang kita pertahankan, hanya diganti atapnya saja. Untuk lantai, dinding, pintu, hanya dipermak, dicat saja agar lebih artistik," ujarnya.
Oleh karena kebutuhan kantor pemerintahan, katanya, di bagian samping gedung lama itu ditambah bangunan baru. Selain itu, ada pula ram untuk pengguna kursi roda atau penyandang disabilitas.
Di dalam bangunan baru tersebut, ada kantor untuk tiga bidang, yakni pemuda, olahraga, dan pariwisata, ruang rapat di lantai 1 serta aula di lantai 2.
Nantinya, katanya, gedung itu juga memiliki fungsi pelayanan. Di bagian depan terdapat Tourism Information Center (TIC) di mana setiap wisatawan dapat mengakses info wisata di Kota Magelang. (hms).
Baca juga: Disporapar: Porkel jalan lanjutan kebangkitan olahraga
Baca juga: Wali Kota: Warga Magelang Jaga Cagar Budaya
Baca juga: Telaah - Upaya pelestarian cagar budaya, promosi wisata Kota Magelang
"Lebih optimal dalam bekerja dan melayani masyarakat," katanya dalam keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkot Magelang yang diterima di Magelang, Kamis.
Sebelumnya, Disporapar menempati gedung di Jalan Gatot Subroto di depan kompleks Akademi Militer di Kota Magelang.
Ia menyebut adanya tiga hal strategis yang harus dioptimalkan dalam kinerja instansi tersebut yakni, kepemudaan, olahraga, dan pariwisata.
Peresmian kantor baru bagi instansi itu berlangsung pada Rabu (29/1), melalui tasyakuran, pemotongan tumpeng, dan penggutingan bunga melati teronce, yang antara lain dihadiri Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina, Sekda Joko Budiyono, sejumlah kepala organisasi perangkat daerah, perwakilan Polres Magelang Kota, Kodim 0705/Magelang, pengurus Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) setempat, praktisi kepariwisataan, dan tokoh masyarakat.
Kantor baru Disporapar Kota Magelang berupa bangunan peninggalan zaman Hindia Belanda. Pihak Disporapar telah mengusulkan kepada instansi yang berwenang untuk memberikan status bangunan tersebut sebagai cagar budaya.
Baca juga: Disporapar Kota Magelang Gelar Lomba Paskibra SMP
Sigit menjelaskan sebelum perbaikan gedung kuno untuk kemudian menjadi kantor baru Disporapar itu, telah dilakukan koordinasi dengan pihak ketiga agar rehab gedung tersebut tetap mempertahankan keaslian bentuk bangunan.
"Sudah kami lakukan sebelum bangun. Kami pemerintah taat dan patuh, bentuknya tidak kami ubah," katanya.
Ia mengaku ada beberapa bagian bangunan yang harus diganti lantaran lapuk termakan usia.
"Kalau ada konstruksi yang mengkhawatirkan kami ganti. Tapi bentuk aslinya kami pertahankan, termasuk atap diganti. Namanya puluhan tahun kondisi bangunan, bocor, lama-lama lapuk," katanya.
Kepala Disporapar Kota Magelang Jarwadi menjelaskan rehab gedung itu sejak 19 Juli 2019 hingga 24 Desember 2019. Keaslian bangunan yang dipertahankan, antara lain bagian lantai, dinding, pintu, dan jendela.
"Ada bangunan lama yang kita pertahankan, hanya diganti atapnya saja. Untuk lantai, dinding, pintu, hanya dipermak, dicat saja agar lebih artistik," ujarnya.
Oleh karena kebutuhan kantor pemerintahan, katanya, di bagian samping gedung lama itu ditambah bangunan baru. Selain itu, ada pula ram untuk pengguna kursi roda atau penyandang disabilitas.
Di dalam bangunan baru tersebut, ada kantor untuk tiga bidang, yakni pemuda, olahraga, dan pariwisata, ruang rapat di lantai 1 serta aula di lantai 2.
Nantinya, katanya, gedung itu juga memiliki fungsi pelayanan. Di bagian depan terdapat Tourism Information Center (TIC) di mana setiap wisatawan dapat mengakses info wisata di Kota Magelang. (hms).
Baca juga: Disporapar: Porkel jalan lanjutan kebangkitan olahraga
Baca juga: Wali Kota: Warga Magelang Jaga Cagar Budaya
Baca juga: Telaah - Upaya pelestarian cagar budaya, promosi wisata Kota Magelang