Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, Kavadya Syska mengatakan peringatan hari gizi 25 Januari menjadi momentum yang tepat untuk menerapkan gerakan pangan sehat.

"Ini momentum yang tepat untuk menerapkan gerakan pangan sehat yang bisa dimulai dari keluarga," katanya di Purwokerto, Sabtu.

Kavadya Syska yang merupakan Koordinator Program Studi Teknologi Pangan UNU Purwokerto tersebut menambahkan gerakan pangan sehat adalah gerakan yang mendorong setiap keluarga untuk menerapkan pola makan dengan gizi seimbang di tengah keluarga.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan anggota keluarga termasuk untuk mencegah kasus tengkes atau kekerdilan (stunting).

Baca juga: Akademisi: Hari Gizi momentum tingkatkan kampanye gemar makan ikan

"Gerakan pangan sehat sangat penting karena mengonsumsi pangan sehat dapat memengaruhi perkembangan otak dan kecerdasan anak juga mencegah stunting," tambahnya.

Dia berharap, pemerintah daerah dapat memfasilitasi dengan meningkatkan kampanye mengenai pentingnya gerakan pangan sehat.

"Gerakan pangan sehat akan mendukung upaya penyiapan sumber daya manusia Indonesia yang tangguh, produktif, dan mampu bersaing di era revolusi industri 4.0 serta menyongsong Indonesia emas 2045," jelasnya.

Dia juga menambahkan sosialisasi mengenai pentingnya pangan sehat, perlu dilakukan secara intensif mulai dari kota hingga desa.

Sementara itu, dia menyebutkan bahwa pangan yang sehat memiliki komposisi yang seimbang mulai dari protein, lemak hingga karbohidrat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

"Pangan sehat juga biasanya banyak mengandung serat, tidak mengandung pengawet dan banyak memiliki kandungan air serta mineral penting yang dibutuhkan oleh tubuh, serta berdampak baik bagi kesehatan," terangnya.

Sementara itu, dia juga mengatakan untuk menyukseskan gerakan pangan sehat dibutuhkan peran serta seluruh pihak terkait.

"Gerakan ini perlu sinergitas dari semua pihak, mulai dari pemerintah, dunia usaha hingga seluruh lapisan masyarakat," tambahnya.
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Antarajateng
Copyright © ANTARA 2024