Temanggung (ANTARA) - Jembatan Karangtejo di wilayah Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, yang telah selesai pembangunannya akan mendukung pengembangan pariwisata di daerah tersebut, khususnya Pasar Papringan, kata Bupati Temanggung M. Al Khadziq.

"Dengan selesainya pembangunan jembatan ini masyarakat dari berbagai kota di Indonesia bisa lebih mudah mengakses ke Pasar Papringan, karena selama ini mungkin jalannya agak macet macet jika melewati jembatan lama," katanya di Temanggung, Kamis, usai meresmikan Jembatan Karangtejo yang melintas di atas Sungai Galeh di Desa Karangtejo, Kecamatan Kedu.

Khadziq menyampaikan dengan dibukanya jembatan ini diharapkan juga akan membuka kegiatan ekonomi di sekitar daerah ini.

Baca juga: Berburu kuliner tradisional di Pasar Papringan
Baca juga: Masyarakat didorong kembangkan "homestay" Pasar Papringan

"Nantinya bukan hanya Pasar Papringan, tetapi juga mendukung pengembangan ekonomi daerah yang lain. Orang mau membuat rumah makan di sekitar sini juga bagus atau membuat destinasi wisata dan sarana hiburan lain juga bagus di daerah ini," katanya.

Bupati merasa bersyukur, akhirnya pembangunan Jembatan Karangtejo bisa diselesaikan meskipun dalam waktu yang cukup panjang sampai tiga tahun.

"Masalahnya memang waktu itu kita dijanjikan mendapat bantuan kerangka jembatan dari Kementerian PUPR , karena ada bantuan kerangka jembatan maka kita membangun fondasinya dan pengadaan tanah, tetapi ketika fondasi sudah jadi, ternyata kerangka jembatan yang dijanjikan sudah dikirim ke kabupaten lain. Oleh karena itu kita menganggarkan dalam APBD 2019 untuk pembangunan ini," katanya.

Ia menyampaikan jadi pembangunan jembatan ini total menggunakan dana APBD Kabupaten Temanggung senilai Rp12,5 miliar.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana mengatakan ada lima warga yang tanahnya dibeli Pemkab Temanggung untuk terealisasinya Jembatan Karangtejo ini.

Ia menyebutkan bentang jembatan ini 60 meter dengan lebar jembatan 7 meter.

Ia menyampaikan pembangunan jembatan ini terutama untuk membuka akses daerah Kedu, Jumo, dan Ngadirejo karena selama ini jika ada kegiatan di daerah Traji kesulitan mengatur arus lalu lintas. Selama ini bus besar selalu kesulitan kalau harus dialihkan ke sini.

"Mulai hari ini lalu lintas tidak akan terkendala jika daerah Traji atau Ngadirejo ditutup karena bisa dialihkan ke sini," katanya.

Hendra menuturkan pembangunan jembatan ini juga mendukung wisata Pasar Papringan, karena selama ini wisatawan dari luar kota yang menggunakan kendaraan besar masuk di jembatan lama selalu antre bahkan ada beberapa yang tidak bisa masuk, dengan pembangunan jembatan ini bisa memperlancar arus lalu lintas.

Baca juga: Kementerian Desa: Pasar Papringan bisa dicontoh daerah lain
Baca juga: Pegiat revitalisasi desa bakal bertemu di Pasar Papringan

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024