Temanggung (Antaranews Jateng)  - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mendorong pengembangan tempat penginapan atau "homestay" di sekitar Pasar Papringan di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kedu.

"Kami mendorong masyarakat mengembangkan homestay untuk mendukung pengembangan Pasar Papringan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Woro Andijani di Temanggung, Selasa.

Pasar Papringan merupakan sebuah pasar tradisional yang diselenggarakan masyarakat di sebuah kebun bambu di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu.

Pasar yang diselenggarakan setiap Minggu Pon dan Minggu Wage tersebut menjual berbagai makanan tradisional yang mampu menyedot ribuan pengunjung.

Pasar Papringan dengan konsep ramah lingkungan ini dalam transasksi jual beli menggunakan koin yang terbuat dari bambu.

"Pasar Papringan buka pukul 06.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, maka pengunjung harus datang pagi-pagi kalau ingin menikmati makanan tradisional yang masih lengkap," katanya.

Ia mengatakan banyak pengunjung dari luar kota datang sekitar pukul 09.00-10.00 WIB yang kemungkinan jajanan sudah habis.

Melihat kondisi tersebut, katanya masyarakat sekitar bisa menyediakan homestay sehingga pengunjung dari luar Temanggung bisa menginap di homestay sehingga mereka bisa datang lebih awal.

"Kalau bisa orang luar kota menginap di homestay agar tidak terlambat dan masyarakat setempat bisa meraih keuntungan dari dana pengunjung yang dikeluarkan untuk menginap," katanya.

Ia menuturkan setiap penyelenggaraan pasar tradisional ini selalu ramai dikunjungi wisatawan, minimal 2.500 pengunjung.

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024