Temanggung (Antaranews Jateng) - Pasar Papringan di Dusun Ngadiprono, Desa Ngadimulyo, Kedu, Kabupaten Temanggung, bakal menjadi lokasi International Converence on Village Revitalization (ICVR) ke III pada 22-25 November 2018.
Penggagas ICVR Singgih Kartono Susilo dari Komunitas Spedagi, di Temanggung, Senin, mengatakan kegiatan ini akan rutin dilakukan untuk mendatangkan para pegiat revitalisasi desa.
Sebelumnya ICVR ke I juga diselenggarakan di Pasar Papringan Desa Kelingan, Kecamatan Kandangan, Temanggung pada 2014. Kemudian pada 2016 ICVR diselenggaran ICVR ke II di Jepang.
Ia menuturkan kondisi desa pada masa sekarang mengalami degradasi serius karena banyak pemuda yang merupakan pemikir desa pindah ke kota. Setelah sekolah dan bekerja di kota, mereka tidak kembali lagi ke desa.
"Desa kehilangan pemikir dan problem desa tidak terpecahkan. Kondisi ini yang melatarbelakangi adanya ICVR, yakni untuk saling berkumpul dan bertukar pikiran antarnegara yang mengalami problem desa yang sama," katanya.
Ketua Panitia ICVR ke III Fransiaca Calista menjelaskan ICVR kali ini mengangkat tema "collaboration". Harapannya akan tumbuh kolaborasi yang keren antarpara pemangku kepentingan.
"Dalam kegiatan ini, antara lain akan diisi seminar, lokakarya, dan pameran," katanya.
Ia menyebutkan peserta ICVR berasal dari Indonesia, Jepang, India, Belanda, Jerman, dan Australia.
Para peserta dari berbagai kalangan pegiat revitalisasi desa, meraka akan menginap lima hari empat malam di rumah-rumah warga di sekitar Pasar Papringan.
Selain pameran dan seminar, juga ada telusur jalan trasah desa, pasar bambu, penyehatan kebun, dan sendratari.
Penyelenggaraan acara inu juga bekerjasama dengan lima hingga enam biro arsitek ternama yang mendesain rumah-rumah warga untuk homestay.
Penggagas ICVR Singgih Kartono Susilo dari Komunitas Spedagi, di Temanggung, Senin, mengatakan kegiatan ini akan rutin dilakukan untuk mendatangkan para pegiat revitalisasi desa.
Sebelumnya ICVR ke I juga diselenggarakan di Pasar Papringan Desa Kelingan, Kecamatan Kandangan, Temanggung pada 2014. Kemudian pada 2016 ICVR diselenggaran ICVR ke II di Jepang.
Ia menuturkan kondisi desa pada masa sekarang mengalami degradasi serius karena banyak pemuda yang merupakan pemikir desa pindah ke kota. Setelah sekolah dan bekerja di kota, mereka tidak kembali lagi ke desa.
"Desa kehilangan pemikir dan problem desa tidak terpecahkan. Kondisi ini yang melatarbelakangi adanya ICVR, yakni untuk saling berkumpul dan bertukar pikiran antarnegara yang mengalami problem desa yang sama," katanya.
Ketua Panitia ICVR ke III Fransiaca Calista menjelaskan ICVR kali ini mengangkat tema "collaboration". Harapannya akan tumbuh kolaborasi yang keren antarpara pemangku kepentingan.
"Dalam kegiatan ini, antara lain akan diisi seminar, lokakarya, dan pameran," katanya.
Ia menyebutkan peserta ICVR berasal dari Indonesia, Jepang, India, Belanda, Jerman, dan Australia.
Para peserta dari berbagai kalangan pegiat revitalisasi desa, meraka akan menginap lima hari empat malam di rumah-rumah warga di sekitar Pasar Papringan.
Selain pameran dan seminar, juga ada telusur jalan trasah desa, pasar bambu, penyehatan kebun, dan sendratari.
Penyelenggaraan acara inu juga bekerjasama dengan lima hingga enam biro arsitek ternama yang mendesain rumah-rumah warga untuk homestay.