Boyolali (ANTARA) - Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada 2020 membuka 31 paket pelatihan pemberdayaan masyarakat agar lebih produktif untuk memenuhi kebutuhan pasar dan industri di wilayah itu.

Kepala Unit Pelaksana Teknis BLK Boyolali, Budi Susilowati, di Boyolali, Kamis, mengatakan jumlah 31 paket pelatihan itu menurun sekitar 50 persen dibandingkan dengan pada 2019 karena pemerintah sekarang memberikan motivasi dengan mendirikan 1.000 BLK komunitas atau BLK swasta.

"Pemerintah pada 2020 ini memberikan kesempatan dengan mendirikan 1.000 BLK swasta untuk pemberdayaan masyarakat agar lebih produktif," katanya.

Sebanyak 31 paket pelatihan tersebut terdiri atas 29 paket dilaksanakan di BLK kawasan Randusari, Kecamatan Teras, dan dua paket lainnya melalui Mobile Training Unit (MTU). Paket itu, terbagi dalam berbagai jenis pelatihan, salah satunya menjahit.

"Delapan paket program terdiri dari enam paket menjahit komponen pakaian dan dua lainnya paket menjahit sesuai 'style'," katanya.

Baca juga: Tingkatkan kemampuan audit, dua lembaga internal UMP dilatih ISO 9001-2015

Dia menjelaskan untuk menjahit komponen pakaian program khusus, artinya konsumsinya untuk pekerja konveksi.

Namun, katanya, paket menjahit pakaian sesuai model, belajarnya mulai dari membuat pola, memotong, dan kemudian menjahit.

Selain itu, kata dia, ada program paket pelatihan otomotif, teknik manufaktur, bisnis manajemen, teknologi informasi dan komunikasi, desain grafis, teknik elektronika, teknik refrigasi, kejuruan bangunan, las, dan pemrosesan pertanian.

"Pada program paket pelatihan BLK Boyolali dibatasi setiap kelas yang diterima harus sebanyak 16 peserta," katanya.

Pada tahap pertama tahun ini, pihaknya telah melaksanakan program MTU di empat desa yakni Jaten, Kecamatan Klego dengan pelatihan menjahit, Banyu Urip (Klego) dengan pelatihan tata boga, sedangkan Bangak (Banyudono) difokuskan untuk peserta kaum disabilitas. Kelompok Himpunan Ahli Rias Pengantin Indonesia (HARPI) Kabupaten Boyolali di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel.

Dia mengatakan masa pendaftaran pelatihan di BLK Boyolali sudah dibuka, sedangkan pelatihan akan dimulai Februari 2020 tanpa dipungut biaya.

Anggaran kegiatan bersumber dari APBN sekitar Rp2,3 miliar dan APBD yang terdiri atas pendidikan dan keterampilan Rp156.055.000, pengadaan sarana prasarana pendidikan Rp183.059.000, serta pemeliharaan rutin Rp25.993.000.

"Kami berharap masyarakat yang mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan manfaatkan hasil keterampilan untuk menunjang masa depan," katanya.

Baca juga: UMKM di Jateng dibekali pelatihan strategi pemasaran Siplah 2020

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024